Ngajak balikan

1.5K 101 25
                                    

Jangan lupa vote, komen, follow, dan share!!!

Dukungan dari kalian akan sangat membantu semangat penulis dalam melanjutkan cerita :)


Sider digigit nyamuk!



Happy reading🍉🍉🍉

***

Asya sama sekali tidak mempercepat langkahnya ketika melewati koridor kelas XII yang tentunya dipenuhi oleh kakak kelas. Tatapan puluhan pasang mata yang terkadang ditunjukkan untuknya ia anggap sebagai angin lalu. Begitu juga dengan sindiran-sindiran yang terkadang terdengar sinis di telinga.

Ia mengikuti irama langkah orang di sampingnya. Pelan dan tidak terburu-buru. Meskipun begitu Asya merasa irama jantungnya berbanding terbalik dengan irama langkahnya.

"Suara lo bagus, gue baru tau."

Asya tidak merespon apa-apa selain senyuman kecil.

Gavin menyampirkan jas almamater yang tadi dipakai ketika menjadi MC di pundaknya. Ia melirik sekilas wajah Asya dari samping. Kalau boleh jujur, Gavin mengakui Asya memang tidak secantik mantan-mantannya. Akan tetapi, Asya memiliki daya tarik tersendiri di matanya. Dan ia tidak tahu itu apa.

Semenjak putus dari Asya sekitar dua minggu yang lalu, ia tidak ada niatan untuk bermain dengan perempuan lagi. Nomor-nomor milik populasi cewek famous di sekolahnya ataupun di luar sekolah yang seharusnya berguna ketika ia putus seolah terbengkalai begitu saja. Bahkan beberapa diantaranya ada yang sudah dihapus dari daftar kontak.

Mereka sudah sampai di kelas XI D, kelas Gavin tepatnya. Sementara kelas Asya berada di lantai dua. Namun yang membuat Asya bingung adalah Gavin tetap berjalan di sampingnya. "Kelas lo di sini, kan?"

Gavin mengangguk.

"Kenapa nggak berhenti?"

Gavin memainkan lengan jas yang tersampir di pundak, "Sengaja!" Ia menatap ke arah Asya, "pengen nganterin lo."

Asya tertawa kecil dengan pipi yang bersemu. Ia mengalihkan pandangan ke arah sekitar lapangan dimana stan-stan bazar berdiri. Melambaikan tangan ke arah stan bazar milik kelasnya ketika melihat Hera, salah satu teman sekelas melambaikan tangan ke arahnya.

"Mau ke area bazar?" tanya Gavin.

Asya berpikir sejenak, kemudian mengangguk. "Boleh."

Mereka kemudian berjalan ke area bazar. Melihat-lihat sebentar sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli sejumlah makanan dan minuman.

"Lo mau Vin?" tanya Asya. Saat ini mereka tengah berada di stan nya kelas X yang menjual makanan sejenis sosis bakar.

Gavin mengangguk setuju.

"Dua bungkus ya Dek!"

Si adik kelas yang berjaga di bazar mengangguk semangat. Sementara teman-temannya ikut membantu secara antusias.

Di sisi lain, anak-anak kelas X yang berada di sekitar Asya dan Gavin terus menatap mereka. Beberapa di antaranya terlihat saling menyikut lengan satu sama lain.

"Lo aja ah, gue malu!"

"Lah, apalagi gue."

"Ini kesempatan tau! Mumpung mereka lagi di sini!"

Akhirnya, siswi kelas X yang berambut pendek terpaksa mengalah. Dengan takut-takut ia menghampiri Asya, memanggilnya pelan. "Kak Asya!"

Asya menoleh, Gavin juga. Hal itu membuat siswi tadi salah tingkah melihat Gavin menoleh ke arahnya. Sementara di belakang, teman-temannya sibuk menahan tawa.

GAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang