Vote, komen, follow, dan share!!!
Happy reading!!!
***
Saat ini, tim Andromeda dan 8dragon tengah melakukan pertandingan basket. Andromeda adalah salah satu tim basket andalan SMA Galaksi yang dipimpin oleh Gavin. Sementara itu, 8dragon adalah salah satu tim basket yang berasal dari SMA Rajawali, dipimpin oleh Alan.
"Gavin oper sini!"
Gavin menunggu saat yang tepat untuk mengoper bola ke arah Desta. Setelah merasa lawan cukup lengah, ia langsung melemparkan bola basket ke arah Desta.
"Ah! Anjir!" Gavin mengumpat kesal karena kecerobohannya dalam mengoper bola. Alhasil bola bisa direbut oleh lawan yang sekarang tengah menuju ke ring tim-nya.
"Far! Cegat Far!" seru Septian pada Farhan yang berada di dekat ring.
Farhan yang merasa paling dekat dengan penguasa bola mencoba merebutnya. Namun sayang, lawan terlanjur memasukkan bola ke dalam ring tim Gavin.
Semua anggota Andromeda mendesah kecewa. Padahal kalau tadi mereka bisa memasukkan satu poin lagi, Andromeda akan menang. Mengingat satu menit kemudian pertandingan berakhir.
Diakhir dengan kemenangan di tangan tim 8dragon.
Disaat 8dragon melakukan selebrasi, Andromeda justru diselimuti rasa kecewa. Tapi mau bagaimana lagi? Namanya pertandingan pasti ada yang menang ada yang kalah.
Setelah puas berselebrasi, tim Andromeda dan 8dragon pun saling bersalaman pertanda akhirnya pertandingan.
"Selamat, bro!" kata Gavin, menepuk pundak Alan dengan senyuman kecil.
"Thanks! Lain kali kita tanding lagi," ucap Alan dengan senyuman sumringah. Ia menepuk dua kali lengan Gavin.
Setelahnya, mereka menepi di samping lapangan. Ada juga yang memilih ke tribun penonton. Meluruskan kaki sembari menegak minuman yang memang sudah disediakan sejak awal.
"Padahal tinggal sedikit lagi."
"Udahlah! Namanya juga pertandingan!"
"Jangan kebawa emosi! Inget, ini cuman pertandingan!"
"Yoi! Lagian mereka juga nggak curang."
"Kita harus supportif!"
"Menjaga nama baik Andromeda, berarti menjaga nama baik sekolah."
Gavin menerima sebotol air mineral dari Davin yang dari tadi menyaksikan pertandingan. Davin sendiri tidak ikut karena tadi ia baru saja selesai rapat OSIS. Mengakibatkan cowok itu harus datang terlambat. Jadi ia ke tempat pertandingan hanya untuk menyaksikan kembarannya. Sekarang mereka tengah duduk di tribun penonton.
"Lo mikirin apa sih, Gav?"
Gavin meneguk minumannya, tersentak dengan pertanyaan Davin barusan. Ia menutup kembali botol minumnya, menaruhnya di samping. "Maksudnya?" tanyanya tanpa menatap lawan bicara.
Davin tertawa kecil, "Lo keliatan nggak fokus tadi."
Gavin mendengus geli, "Sok tau!" kekehnya. Meskipun di dalam hati ia membenarkan perkataan kembarannya.
"Dari ekspresi aja gue udah tau kalo ada yang janggal sama lo."
Gavin menghela napas berat. Ia memang belum memberi tahu kepada Davin soal kandasnya hubungan antara dirinya dan Asya. "Nanti gue ceritain!"
"Tuh kan! Feeling gue emang nggak pernah salah," ucap Davin dengan bangga, membuat Gavin tak bisa menahan tawanya.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
GAVIN
Ficțiune adolescențiWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! CERITA INI HANYA UNTUK DIBACA, BUKAN DI-COPY PASTE, DITULIS ULANG, DIJIPLAK, ATAU BAHKAN DIBAWA KE DUNIA NYATA!! "Kita putus!" Hampir setiap hari kalimat itu dilontarkan olehnya. Ia Gavin, playboy yang satu hari bisa m...