Gosip

2K 111 3
                                    

Happy reading!!!

Vote, komen, follow,dan share!!!!!

Tinggalkan jejak!!!!!


***

Gosip putusnya hubungan Gavin dan Asya sudah menyebar luas di penjuru sekolah. Tantangan yang diadakan oleh Arkan juga sudah diketahui semua orang yang menyebabkan kandasnya juga hubungan Davin dan Rayana.

Seperti pagi-pagi ini. Meskipun hujan tengah turun dengan deras, tak mampu menghalau anak-anak Galaksi melaksanakan kegiatan rutin mereka sebelum kelas dimulai. Apalagi kalau bukan bergosip ria di sepanjang koridor. Meskipun

"Oh... jadi mereka cuman ngadain tantangan? Pantesan bisa tahan sampe sebulan lebih."

"Baguslah kalo mereka cuman ngadain tantangan."

"Tapi kasian juga ya, Asya sama Rayana."

"Kalo Rayana gue masih ada rasa kasihan, tapi kalo Asya gue biasa aja."

"Gue malah kebalikannya. Kasian liat Asya, biasa aja liat Rayana."

"Kalo gue biasa aja sama dua-duanya, hehehe...."

Asya mempercepat langkahnya menuju ke kelas. Ia tak mau mendengar lagi omongan orang-orang kurang kerjaan itu. Gadis itu merapatkan jaketnya ketika dirasa udara semakin dingin.

Langkahnya memelan ketika melihat Gavin berdiri di depan kelasnya yang mau tak mau harus dilewati oleh Asya.

Asya menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan.

Gadis itu berjalan melewati Gavin begitu saja seolah tidak ada orang di samping pintu kelas. Entahlah, perasaan sakit hati masih saja dirasakannya.

Ia bernapas lega setelah berhasil melewati Gavin yang entah sedang apa berdiri di depan kelasnya.

Asya segera menarik kursinya, kemudian mengeluarkan ponsel untuk mengalihkan perhatian.

Sementara itu, di lain pihak Gavin mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia kebingungan ketika menyadari bahwa sekarang dirinya berada di depan kelas Asya. Dan gadis yang baru saja melewatinya tadi adalah Asya. "Lah, gue ngapain di sini?" Ia menggaruk kepalanya yang tak gatal, masih bingung dengan dirinya sendiri.

Setelah mengumpulkan semua nyawanya yang tadi bubar entah kemana, Gavin meninggalkan tempat untuk kembali ke kelas.

***

"Dari mana Lo?" tanya Arkan yang duduk sebangku dengan Gavin.

"Kelasnya Asya."

"Dih, ngapain?" Arkan tertawa geli. Ia melepaskan earphone yang tadi menyumbat telinganya.

Gavin mengedikkan bahunya acuh. Ia sendiri juga bingung tadi mau apa ke kelas Asya.

Arkan dan Gavin mengalihkan pandangan ke arah pintu kelas ketika seseorang masuk. Sedetik kemudian mereka kembali mengerjakan aktivitas masing-masing menyadari kalau Ezra lah yang memasuki kelas.

Beberapa menit kemudian kelas yang semula ramai mendadak hening ketika bel masuk berbunyi dan seorang guru datang. Namun bukan untuk mengajar, melainkan hanya memberikan tugas karena akan ada rapat mengenai acara ulang tahun sekolah.

"Jadi, nanti silahkan diskusikan tentang apa yang harus dipersiapkan di acara ulang tahun sekolah. Mulai dari bazar, pertunjukan, dan lainnya. Paham semua?!"

"Paham Bu...."

"Oke, saya pamit ke kantor dulu, kalian jangan ribut!"

Setelah kepergian guru tadi, ketua kelas maju ke depan untuk memimpin kelas. Mendiskusikan hal apa saja yang bisa ditampilkan di acara ulang tahun sekolah nanti.

GAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang