***
"Nona park.." kali ini ratu jeon memanggil nama rose.
"Iya bibi.." ucapnya santai tapi membuat kaget ratu jeon. Wajahnya terlihat kesal bisa dilihat dari tatapannya ke rose.
"Jangan panggil aku dengan sebutan bibi, aku tidak menyukainya, panggil aku nyonya atau Ratu. Kau paham nona park?"
Rose tertunduk tak ingin melihat wajah kesal ratu jeon.
"Iya nyonya, eh.. Ratu.. Eh.. Nyonya Ratu." ucapnya terbata2 membuat jungkook sedikit terkekeh.
Ratu jeon sendiri hanya bisa mendengus kesal melihat kelakuan Rose.
"Pelayan akan mengantarkanmu ke kamar yg akan kau tempati selama disini, kuperingatkan padamu jangan menyentuh apapun tanpa seizinku, apalagi merusak sesuatu yg ada dirumah ini. Aturanku tetap aturanku, kau tidak boleh melanggarnya sedikitpun. Kau paham?"
Rose menganguk.
"Peraturan pertama yg harus kau tau, makan malam sebentar tepat jam 7 malam. Lewat satu detik kau tidak ada dimeja makan kau akan tidur dengan perut kosong. Kau mengerti?"
Lagi2 Rose mengangguk sebagai tanda paham dengan semua ucapan ratu jeon.
Ratu Jeon pun berlalu pergi dari tempat itu. Rose membuang nafas legah. Tapi tiba2 tatapannya bertemu dengan seseorang didepannya. Jeon jungkook. Rose tersenyum ramah padanya, tapi sayang dibalas tatapan dingin oleh jungkook. Lalu berlalu dari tempat itu.
"Apa itu pangeran?" gumamnya tapi didengar oleh salahsatu pelayan.
"Iya nona, dia pangeran jeon."
Rose mendengus, sebenarnya dia tidak berniat bertanya. Tapi ya sudahlah.
"Mari nona, akan kuantar kekamar nona." ucap pelayan itu dan dijawab anggukan dan senyum ramah oleh rose.
***
Disinilah Rose sekarang, disebuah kamar yg terbilang luas dan juga terlihat antik. Rose tak henti2nya mengagumi apanyg dilihatnya saat ini.
"Daebak.. Aku merasa menjadi putri raja sekarang. Ini benar2 nyata."
"Aku akan menikmatinya.. Daddy tidak salah menempatkanku disini, ini sangat keren.." serunya lagi yg membuat pelayan disana sedikit terkekeh.
"Nona silahkan beristirahat, jika perlu sesuatu panggil saja saya."
"Baik bibi. Terimakasih."
"Baik nona, saya permisi."
Rose mengangguk, lalu pelayan itupun keluar setelah membereskan pakaian dan barang rose dan menata rapih dilemari yg sudah disiapkan.
Rose kemudian menjatuhkan badannya di ranjang cantik itu.
"Wow.. Keren."
"Apa aku Roseanne Park? Kurasa bukan.. Aku Princess. Yah Princes roseanne."
Dia terus berguling2 diatas kasur itu saking senangnya.
"Eh tunggu dulu, peraturan makan malam harus jam 7 tepat, tidak boleh telat satu detikpun. Apa itu serius? Tapi kurasa serius, nyonya ratu terlihat serius mengatakannya tadi."
"Umm baiklah, aku akan mandi dan bersiap. Aku tidak ingin tidur dengan perut lapar, itu mustahil."
Rose beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.
***
Pukul 6.45 malam.
Semua sudah berada dimeja makan, Raja dan Ratu Jeon, Jungkook dan juga adiknya Jeon somi. Beberapa pelayan berdiri disekitar mereka. Semua terpaku melihat jam yg ada didinding ruang makan itu. Tentu saja menunggu rose yg belum juga datang.
"Sayang, apa kau sudah memberitahu aturannya pada rose?" tanya Raja jeon.
"Tentu.. Gadis itu saja yg tidak bisa disiplin."
Lagi2 ratu jeon mendengus kesal.
Pukul 06.49.. Tiba2 pintu terbuka dengan kasar.
*Braakk..
Rose masuk dengan nafas terengah2. Dia sepertinya berlari menuju ruang makan. Jangan lupakan penampilannya, badannya terbalut piyama dan rambut blonde yg dicepol keatas memperlihatkan leher jenjangnnya.
Semua orang menatap padanya. Para pelayan saling lirik, raja jeon dan ratu jeon menatap aneh, jeon somi menatap kagum, sedangkan jungkook menatap dengan mata berbinar, dengan susah payah jungkook menelan air liurnya melihat penampilan rose.
"Apa aku terlambat? Kurasa tidak.. Bukan begitu paman." ucapnya sembari mendekati meja makan dan menatap raja jeon.
Raja jeon hanya terkekeh mendengarnya.
"Iya kau tidak terlambat rose. Silahkan duduk nak."
Rose mengangguk, lalu duduk dikursi yg ada disamping somi, berhadapan dengan jungkook. Mata rose seketika berbinar melihat makanan yg ada di meja.
"Daebak.. Siapa yg memasak makanan sebanyak ini? Apa ini bisa dihabiskan? Ini terlalu banyak untuk kita berlima bukan?"
Lagi2 ucapannya sontak membuat atensi semua beralih kepadanya menatap aneh. Hal itu pun membuat rose sedikit kikuk.
"Mm..maaf aku hanya takut jika makanannya berakhir mubazir." ucapnya dengan sedikit menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.
"Nona park, jaga sikapmu. Apalagi saat makan seperti ini." ucap ratu jeon tegas.
Rose hanya mengangguk paham. Dia melirik kearah somi.
"Hei.. Aku baru melihatmu? Kau pasti anak paman jeon kan? Kau cantik sekali. Oiya aku Rose.. Roseanne Park."
Somi tersenyum ramah padanya.
"Iya eonni.. Aku jeon somi. Senang berkenalan denganmu. Kau juga terlihat sangat cantik."
"Lebih cantik kau somi, kau lupa kau itu princes.." ucap chaeyoung lagi2 mengundang tatapan tidak suka dari ratu jeon.
"Ayo kita mulai saja makannya" ucap raja jeon menghilangkan ketegangan.
Semua orang memulai makannya, hening. Hanya suara sendok yg terdengar pelan. Rose sedikit kaku dengan suasana seperti ini, tak nyaman begitulah yg dirasakannya. Dia kemudian dengan santai mengangkat kedua kakinya dan duduk bersila diatas kursi. Serta menaru sendoknya disamping piring lalu makan menggunakan tangannya.
Rose tidak sadar kalau semua mata tengah menatap kearahnya. Dengan santainya dia meraih salah satu lauk yg ada dimeja dengan menggunakan tangannya. Dan..
*plaakk..
Tangannya tiba2 ditepok oleh ratu jeon. Hal itu membuat rose sedikit meringis.
"Aww.." ringisnya.
"Nona park, apa kau tidak tau tata krama makan yg benar? Apa ayahmu tidak mengajarkannya padamu? Lihatlah caramu duduk, itu tidak mencerminkan seorang anak perempuan dari pengusaha ternama seperti ayahmu."
Rose hanya menunduk.
"Selera makanku tiba2 hilang. Makan malamnya selesai. Silahkan bereskan semuanya."
Ucap ratu jeon lalu hendak pergi, raja jeon yg berusaha menahannya pun sedikit tak berkutik melihat wajah kesal istrinya.
"Rose.. Jangan masukkan kedalam hati ucapan bibi ratu tadi. Dia hanya menasehatimu." ucap raja jeon dan dibalas angguka oleh rose.
Raja jeon pun berlalu dari ruang makan. Rose mengangkat kepalanya yg sedari tadi menunduk dan tatapannya bertemu dengan jungkook yg ada didepannya. Jungkook menatapnya kesal. Lalu kemudian ikut pergi meninggalkan ruang makan.
"Rose eonni.. Maafkan sikap eomma ku. Dia memang sangat tegas." ucap somi.
"Tidak apa2 somi. Aku mengerti. Lagi pula yg dikatakan nyonya ratu benar, ayahku tidak pernah mengajarkan semua itu padaku, dia sibuk bekerja. aku belajar cara makan dari pelayan dirumahku, aku tumbuh karna bimbingan mereka semua. Cara makan, jalan, dan berbicara. Akan berbeda jika mommy masih ada didunia ini." ucapnya dengan mata berkaca2.
Somi melihatnya iba dan memeluk rose. Semua pelayan yg mendengar ceritanya pun terlihat menangis dan ikut menatap iba pada Rose.
*
*
*Continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & PRINCE JEON
Fanfiction"Dasar prince kuno menyebalkan!!"-rose "Hei si rambut jagung!!"-jungkook