35

1.6K 263 12
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Di Kediaman Lisa. Gadis berponi itu tinggal bersama dua pelayan dan satu supirnya. Orangtua Lisa menetap di Seoul, mengurusi Hotel dan juga Restorannya. Orangtua Lisa termasuk konglomerat Seoul yang merajai bisnis perhotelan dan restoran.

Lisa tampak baru selesai mandi dan memakai baju santai. Dia bergegas ingin keluar rumah untuk membeli beberapa cemilan yang sudah mulai kehabisan stok dirumahnya. Lisa itu maniak nonton drama, jadi sudah menjadi hal wajib setiap nonton harus ada cemilan menemaninya.

"Bi.. Aku akan ke mini market sebentar. Ingin membeli beberapa cemilan."

"Biar bibi saja nona, ini sudah malam bahaya keluar malam-malam."

"Tidak apa bi, lagi pula minimarketnya dekat kok. Jalan sebentar juga sampai."

"Apa tidak sebaiknya minta antar saja sama pak supir?"

"Tidak usah bi, aku bisa jalan sendiri. Sekalian olahraga. Hehee.."

Bibi pelayannya hanya mengangguk pasrah. Walau bagaimanapun mereka semua selalu mengkhwatirkan Lisa, karena orangtuanya menitipkannya pada mereka. Tapi memang Lisa sedikit batu juga jadilah dia ke minimarket berjalan kaki sendiri.

Jarak mini market dari rumahnya lumayan dekat, hanya melewati beberapa rumah. Hanya saja rumah-rumah yang dilewati Lisa itu rata-rata tak berpenghuni. Bisa dibilang jalanan sekarang sepi. Baru berjalan beberapa meter dari rumahnya, sebuah mobil hitam berhenti tepat disamping Lisa. Orang didalam mobil keluar dan menarik Lisa dengan paksa. Gadis itu memberontak dan ingin berteriak tapi mulutnya lebih dulu dibekap berikut badannya.

Lisa sudah terkulai lemas didalam mobil yang melaju cukup kencang. Dapat Lisa lihat didalam mobil itu ada beberapa orang bertopeng atau lebih tepatnya memakai penutup wajah. Satu orang dikursi kemudi, dua orang dikanan dan kiri lisa. Dan satu orang menodong pistol tepat dibelakang kepala Lisa. Gadis itu bergedik ngeri.

"Kalian siapa? Tolong lepaskan aku, kumohon." serunya sembari menangis karena ketakutan.

"Tutup mulutmu nona, jangan berisik. Kalau kau tidak mau kami bunuh!!" ancam salah satu penculik itu.

Suara tangis lisa seketika menciut, hanya air matanya yang terus mengalir. Lisa sangat ketakutan, badannya pun bergetar  hebat. Berkali-kali ia merapalkan do'a dalam hati agar mendapat pertolongan dari siapapun itu. Menangis dalam diam, tiba-tiba mobil itu berhenti dijalan gelap juga sepi. Lisa bertambah takut.

"Kumohon, lepaskan aku! Kalian ingin uang pun akan kuberikan, yang penting lepaskan aku." mohonnya.

"Nona, jika kau tidak diam kupastikan peluru dalam pistol ini menembus kepalamu sekarang juga." ancam sipenculik yang memegang pistol.

"Sebaiknya hubungi bos dulu, tanyakan dia ingin bagaimana? Membunuhnya sekarang atau bermain-main dulu." seru penculik yang disamping kiri lisa.

"Baiklah" jawab penculik yang duduk dikursi kemudi.

Me & PRINCE JEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang