10

2.2K 336 5
                                    

***

Jungkook menarik kasar tengkuk Rose dan mendekatkan bibir mereka. Pria itu mengecup bibir Rose dengan kasar dan tanpa aba2. Hal itu sontak membuat gadis blonde itu membulatkan matanya dengan serangan tiba2 jungkook. Ciuman itu terkesan dipenuhi amarah oleh keduanya. Setelah beberapa detik, jungkook melepas kasar ciuman itu dan sedikit mendorong tubuh rose sampai gadis itu terhuyung.

Rose yg diperlakukan seperti itu menatap nyalang ke arah jungkook. Emosinya sudah tak terkendali. Jeon jungkook sudah keterlaluan padahal rose sama sekali tak tau apa yg dilakukannya sampai membuat jungkook melakukan hal itu padanya.

"Yak!!!! Berani sekali kau Jeon Jungkook!!!" teriak Rose penuh emosi. Dia  tak peduli jika ada yg mendengar teriakannya. Bodo amat pikirnya.

Jungkook masih menetralkan nafasnya yg sedikit memburu akibat perlakuannya barusan. Pria itu tersenyum remeh ke arah rose. Setelah sedikit normal jungkook mendekat kembali ke rose.

"Ini peringatan pertama untukmu nona park. Kau tau apa kesalahanmu? Kau sengaja mendekatkan Taehyung dengan teman berponimu itu. Dan aku tidak suka hal itu. Kau sama saja mendorong dengan sengaja temanmu itu ke lubang kesakitan. Dia akan patah hati nantinya. Ingat itu baik2 nona park."

Rose tak gentar dengan ancaman jungkook, gadis itu malah membalas tertawa remeh tepat dihadapan pria itu.

"Kau iri prince Jeon? Yah.. Pasti.. Itu pasti. Kau iri karna Taehyung akan bersama kekasih yg dicintainya dan pilihannya sendiri. Berbeda dengan kau yg hanya menuruti semua keinginan dan aturan keluargamu, bahkan dengan siapa kau menikah sudah ditentukan jauh sebelum kau lahir. Menyedihkan. Kau tidak pernah tau rasanya jatuh cinta dan berjuang untuk seseorang yg benar2 kau inginkan bersamamu. Ck.. Kasihan sekali, hidupmu terlalu kaku dan tak berwarna. Kau ingin taehyung sama sepertimu kan? Sayangnya taehyung tak sepertimu prince jeon."

"Kau mengibarkan bendera perang denganku nona park? Baiklah.. Kita akan lihat kedepannya, siapa yg akan menang. Pemikiran modernmu yg kau bangga2kan itu atau aturan dari kerajaan yg sudah dibuat sebelum kau bahkan nenekmu ada didunia ini."

Rose hanya diam tapi tetap menatap dengan senyum remeh kearah jungkook.

"Suruh temanmu itu bersiap2 untuk menerima sakit hatinya nanti. Dan siapkan dirimu untuk disalahkan nantinya. Karna kau penyebab semua ini nona Park. Berhati2lah nona Park, kalau tidak kau bisa mengacaukan banyak hal. Dan kau tau pasti apa konsekuensinya." jelas jungkook lalu hendak beranjak pergi tapi baru beberapa langkah dia berhenti dan melirik kearah rose lagi.

"Oiya.. Mengenai ciuman tadi, kuharap kau tidak kegeeran dengan itu nona Park. Aku melakukannya juga sebagai peringatan untukmu, berhenti mengusik urusan pribadiku dengan tunanganku. Kau meragukanku dalam hal berciuman bukan? Semoga setelah kejadian tadi, kau tak mengemis memintaku untuk bersamamu." ucapnya lagi dengan tatapan remeh lalu beranjak pergi.

Rose juga menatap dengan senyuman remeh kepergian jungkook dari tempat itu.

"Kita lihat saja nanti, siapa yg akan mengemis ke siapa Prince Jeon? Kau salah menantang orang. Aku sama sekali tidak takut dengan ancamanmu. Malah kuanggap ini akan lebih menarik." gumam rose.

***

Malam ini semua orang di Istana seperti biasa tengah berada diruang makan. Hanya saja saat ini hanya mereka berempat. Raja dan ratu jeon bersama kedua anaknya. Rose tak terlihat. Ratu jeon sedari tadi melirik kearah jam tapi tanda2 rose akan datang tak juga terlihat.

"Pelayan.. Apa kau sudah memanggilnya?"

"Sudah yang mulia, hanya saja nona Rose tak menyahut juga tak membuka pintu kamarnya.sepertinya sedang tak ada dikamarnya." jawab salah satu pelayan.

Me & PRINCE JEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang