Sebelumnya Thankyou buat reader setia, yang selalu memberi vote dan juga koment untuk ff ini.
Huaaaaahh.. #1 di Rosekook..
Sekali lagi thankyou semuanya, semoga sehat selalu semuanya yah.🙏
Niatnya gak update hari ini karena fokus ke the show tadi, tapi liat ffnya di #1 jadi semangat. Hehehee..
Saranghae readerku yang baik-baik.. Selalu dukung rose dan jungkook yah..
🙏🥰***
Rose sudah terbaring di klinik. Didalam ruangan itu, ada dokter, perawat, lisa dan juga jungkook. Sementara yang lainnya menunggu didepan ruang rawat. Dokter juga baru saja memeriksa keadaan rose.
"Bagaimana keadaannya dok?" tanya jungkook masih dengan nada panik.
"Dia hanya pingsan, mungkin pengaruh kaget juga. Suster akan mengobati memar diwajah dan legannya, juga akan mengobati luka dibibirnya yang berdarah. Aku juga akan memberikan resep obat pereda nyeri dan memar pada lukanya. Kau bisa menebusnya di apotik klinik."
Jungkook mengangguk dan berterimakasih. Setelahnya dokter memberi arahan ke susternya untuk mengobati luka rose. Jungkook juga diminta ikut keruangan dokter untuk mengambil resep. Tinggalah lisa dan perawat serta rose diruangan itu.
Lisa sudah menceritakan kronologi sampai rose pingsan ke semua orang yang ada di klinik itu. Rose tertimpa buku-buku tebal saat hendak meraih novel yang terselip di rak atas saat itu. Jungkook juga sempat ragu, karena sesampainya disana ia tak menemukan buku-buku berserakan sama sekali, tapi lisa menjelaskan kalau buku-buku itu sudah dirapikan kembali oleh petugas dibantu pengunjung perpus lain.
Rose masih tampak lelap saat suster mengobati luka memarnya. Dia baru bergerak saat suster itu membersihkan darah yang ada disudut bibirnya, darah yang mulai mengering disana. Karena timpaan buku sampai berdarah seperti itu. Rose mengernyit kesakitan, lalu kemudian membuka matanya perlahan. Dan yang dia lihat adalah lisa dan juga suster.
"Tahan sebentar yah nona, sebentar lagi selesai." ucap suster ramah saat sadar rose sudah membuka mata dan mengernyit sakit.
Setelah beberapa lama, suster itu akhirnya selesai mengobati luka dan memar diwajah dan tangan rose.
"Sudah nona, kalau masih terasa nyeri atau kau masih merasa pusing tetaplah berbaring." peringatnya ramah sebelum meninggalkan ruangan itu.
Sepeninggal perawat itu, rose menatap lisa bingung.
"Lisa.. Kenapa bisa aku disini?"
"Rose.. Kau benar-benar tidak ingat? Kau pingsan tadi karena tertimpuk buku buku tebal."
Rose mengangguk pelan.
"Aku ingat itu, hanya saja kenapa aku bisa ada disini. Kau yang membawaku?"
"Bukan rose. Aku mana kuat mengangkatmu kesini. Jungkook yang datang ke perpus dan menggendongmu kesini. Kau tau dia sangat khawatir padamu."
"Jungkook?" tanya rose bingung.
"Aku menelpon taehyung saat kau pingsan, tentu aku ingin meminta bantuan padanya, tapi jungkook datang lebih dulu. Mungkin mereka sedang bersama saat aku menelponnya."
Rose lagi-lagi mengangguk pelan. Dia kembali mengingat kata-kata lisa barusan. Jungkook mengkhawatirkanku? Dia yang datang lebih awal membawaku? Pikir rose mencoba mencerna semuanya tapi tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan jungkook disana. Jungkook mendekat dan menghela nafas legah melihat rose sudah sadar dari pingsannya.
"Syukurlah kau sudah sadar." ucapnya.
Rose ingin beranjak bangun tapi kepalanya masih terasa pusing. Lisa dan Jungkook dengan sigap menahannya dan membantunya untuk berbaring kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & PRINCE JEON
Fanfiction"Dasar prince kuno menyebalkan!!"-rose "Hei si rambut jagung!!"-jungkook