69

2.2K 222 36
                                    

***

Rose mengendarai mobilnya dengan laju sedang sambil mendengarkan lagu favoritnya. Saat memasuki jalanan yang cukup sepi, tiba-tiba seseorang menyeberangi jalan dengan terburu-buru dan..

Bruuggghh..

Bagaimanapun Rose berusaha menghidar ia tak bisa mengelak tak menabrak orang tersebut. Salahkan orang itu yang menyeberang dengan tiba-tiba dan terburu-buru.

Orang itu terlempar dan terguling cukup jauh dari arah mobil. Rose dengan replek menginjak rem mobilnya dan membuatnya tergoyong kedepan sampai kepalanya terbentur ke stir mobil.

"Auuww.." ringis Rose setelah merasakan sakit dibagian keningnya.

Seraya mengusap pelan keningnya, pandangan Rose terarah pada seseorang yang terbaring kesakitan didepan sana. Orang yang ditabraknya.

"Oh my god..!!" pekik Rose histeris.

Ia pun keluar dari mobil dan menghampiri orang tersebut. Tampak orang itu mengusap sikunya yang luka.

"Ka..kau tidak apa-apa?" tanya Rose terbata-bata.

Orang itu menatapnya sinis.

"Kau tidak lihat, kaki tangan dan wajahku sampai luka seperti ini!" ketusnya.

"Apa kau tidak punya mata saat berkendara? Apa kau tak memperhatikan jalan? Kau pasti baru saja lulus tes drive yah?"  corocosnya lagi.

Rose menatapnya jengah.

"Maaf tuan, tapi sepertinya kau yang menyeberang sembarangan, terburu-buru dan tak hati-hati." Rose membela diri.

"Enak saja, jadi kau menyalahkanku?" ucapnya tak terima.

"Bukan begitu, tapi kau duluan yang..."

"Ah sudahlah, kau mau menolongku atau aku bawa kasus ini ke kantor polisi? Kau pilih saja." ancamnya lagi.

Rose tentu panik mendengar kata polisi. Apa-apaan kalau dia harus berurusan dengan polisi.

"Eh.. Ba.. Baiklah, aku akan membawamu ke Rumahsakit sebagai tanda tanggung jawabku."

"Hm." jawab pria itu enteng.

Rose terdiam sejenak memperhatikan gerak-gerik pria itu.

"Apa yang kau cari? Cepat bantu aku masuk ke mobilmu." katanya lagi.

"A..ah.. I..iya.. Tentu.. Ayo!" ucap Rose terbata seraya membantu pria itu bangun dan membawanya masuk kedalam mobil. Berikut ia membantu membawa tas punggung bawaan si pria itu.

Setelah sama-sama berada didalam mobil, Rose menoleh sebentar pada pria yang duduk setengah berbaring dikursi yang sudah diset oleh Rose sebelumnya.

"Ke Rumah Sakit yah, yang terdekat dari sini." kata Rose.

"Tidak perlu!" balasnya.

Rose mengernyit bingung. Tapi ia teringat kalau ia harus mengabari ayahnya agar tak khawatir. Bagaimanapun akan butuh waktu jika harus menunggu pria ini selesai diobati nanti.

Rose meraih ponselnya lalu menelpon sang ayah. Dapat pria itu dengar kalau Rose sedang berbicara dengan ayahnya dan tunggu!

"Gadis ini berbohong!" gumamnya dalam hati.

Setelah selesai menelpon Rose ingin melajukan mobil tapi ditahan oleh pria itu.

"Kau menelpon ayahmu barusan?"

Rose hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Tapi kenapa kau berbohong? Kau mengatakan bersama Jung.. Siapa? Jung.. Jung.."

Me & PRINCE JEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang