Me & PRINCE JEON

41

***

"Jadi kalian sudah berbaikan?" tanya Rose pada Lisa yang sedang duduk disampingnya. Gadis berponi itu lalu mengangguk.

"Syukurlah." ucap Rose lagi.

"Rose, kata Taehyung, ibunya meminta aku kerumahnya. Katanya mereka ingin menjelaskan kesalahpahamannya."

"Bagus kalau begitu, berarti kau harus datang kesana."

"Tapi Rose aku takut, itu hanya permintaan ibunya, bagaimana jika ayahnya marah dan tak menerimaku."

"Sudah, jangan berpikir aneh-aneh. Ini kesempatanmu untuk mengenal dekat keluarga Taehyung."

"Iya, kau benar Rose."

"Jadi kau akan kesana?"

Lisa mengangguk pasti.

"Aku doakan hubungan kalian semakin membaik kedepannya."

"Terimakasih Rose, kau juga dengan Jungkook." ucap Lisa bersemangat, tapi ditanggapi Lesu oleh Rose. Sadar dengan ekspresi wajah sahabatnya yang berubah lesu, membuat Lisa bingung.

"Rose, kau tidak apa-apa? Kalian bermasalah lagi? Cerita padaku." ucapnya seraya mengelus pelan pundak Rose.

Rose menggeleng.

"Tidak apa-apa, aku hanya merindukan daddyku."

Lisa lalu merangkul bahu Rose dan mengusapnya lembut.

"Daddy mu masih lama kembalinya?"

"Entahlah, mungkin sebentar lagi."

"Itu berarti, kau akan pindah ke Seoul lagi sepulangnya daddymu Rose?"

Rose mengangguk.

"Sepertinya begitu, daddy pasti akan mengurus kepindahanku lagi."

"Yah Rose, aku akan sendirian disini, tidak punya teman lagi. Aku pasti kesepian." lirihnya sedih.

"Ck.. Kau ini bicara apa? Kan ada Taehyung, kau juga sudah berteman akrab dengan para prince bangtan  bagaimana mungkin kau akan sendirian."

"Tapi tetap saja Rose, kau teman perempuanku satu-satunya."

"Makanya, cari teman lain sebelum aku pindah."

"Tidak mau, tidak ada yang sepertimu Rose."

"Iya sih, memang tidak ada yang secantik aku disini." ucap Rose dengan nada menyombongkan diri membuat Lisa mendecih kesal. Hal itu malah membuat mereka berdua tertawa bersama.

"Kau pasti tidak akan merindukanku jika sudah kembali ke Seoul."

"Ck.. Aku pasti merindukanmu Lisa, tapi aku punya solusinya jika aku rindu padamu."

"Apa?"

"Aku akan ke Restoran ayahmu, dan meminta makan gratis disana. Aku akan mengatakan kalau aku sahabat pemilik Restoran mewah itu. Dan juga, aku akan mengajak daddy ku untuk ikut bersamaku, sekaligus para pelayan dirumahku."

"Oh iya, menginap dihotelmu dengan gratis juga bisa." lanjutnya.

"Oh tidak bisa begitu nona Roseanne."

"Kenapa? Cih..Kau sangat pelit yah nona Lalisa."

"Hahahaaa.. Aku bercanda Rose, silahkan kau datang kesana kapanpun kau mau, aku akan mengatakan pada ayah dan ibuku jika kau akan berkunjung."

"Benarkah? Wah, aku sangat beruntung rupanya. Terimakasih Lisa, kau memang sahabat terbaikku."

"Hm."