48

1.4K 238 36
                                    

***

"Umm.. Akhirnya aku menghirup udara Seoul lagi." seru Rose seraya merentangkan kedua tangannya tepat didepan rumahnya.

Ayahnya tersenyum saja melihatnya.

"Rumah ini, halaman rumah ini, paman supir, pak satpam, aku merindukan kalian semua." serunya lagi membuat supir dan satpam rumahnya terkekeh pelan.

"Kami juga merindukan nona Rose, rumah ini sepi selama nona Rose tidak ada." ucap sang supir seraya mengambil barang-barang Rose yang ada dibagasi.

Rose tertawa renyah. Tak lama ayahnya merangkul Rose.

"Ayo kita masuk!" serunya disertai anggukan oleh Rose.

Mereka pun masuk, disusul supir yang membawakan koper Rose.

"Aahh.. Bibi-bibiku sayang. Aku merindukan kalian semua." serunya pada para pelayan wanita dirumahnya seraya memeluk satu-satu.

"Kami semua juga merindukan nona Rose."

"Iya, aku tau. Karena tanpaku kalian kesepian. Benar kan?"

Semua mengangguk senang.

Tak lama Rose menoleh kearah akuarium besar dirumahnya. Matanya berbinar sempurna.

"Johwangi!! I Miss you baby.. Apa kau sehat-sehat saja? Apa kau tidak rewel selama aku pergi? Apa bibi selalu memberimu makan?"

Johwang adalah ikan peliharaan Rose. Sudah seperti keluarga, Rose menganggap Johwang adalah adiknya. Adik lucu dan menggemaskan.

"Johwang sangat sehat nona, dia juga lahap makan, tapi suka rewel, mungkin karena merindukan nona Rose."

"Benarkah? Kau merindukanku Johwangi? Maafkan aku yah, tapi aku sudah kembali jadi kita akan bersenang-senang." serunya antusias.

Ayahnya hanya menggeleng-geleng kepala melihat tingkah anaknya.

"Bibi, buatkan semua makanan kesukaan Rose. Kita akan makan malam bersama malam ini."

"Baik tuan."

Pelayan pun beranjak kembali ke dapur.

"Dad, apa tak berlebihan? Sekalian saja membuat pesta menyambutku."

Tuan Park terkekeh pelan.

"Itu tak berlebihan sayang, tapi kalau kau mau Dad bisa saja membuatkan pesta untuk menyambut putri kesayangan Dad."

"Tidak perlu Dad, aku hanya butuh hadiahku, jadi dimana hadiahku Dad?"

"Umm.. Sepertinya ada dikamarmu."

"Benarkah? Kalau begitu aku akan kekamarku."serunya senang.

Tuan Park mengangguk, lalu Rose beranjak ke lantai dua rumahnya, tepatnya menuju kamarnya.

Ia membuka pintu kamarnya dengan tak sabaran. Matanya berbinar, senyumnya tak pernah pudar. Tapi tiba-tiba pergerakan Rose terhenti setelah merasakan sesuatu yang aneh. Ia melihat ada sesuatu dibalik selimutnya, tapi ia tak tau itu apa. Dan juga bisa Rose lihat pergerakan dibalik selikut itu.

Rose menarik satu buku tebal dari rak bukunya, lalu mengambil ancang-ancang. Dengan langkah pelan ia mendekati ranjangnya. Meraih ujung selimutnya. Dan..

Bugh..

Bugh..

Bugh..

"DAD ADA PENYUSUP DIRUMAH KITA!! CEPAT KESINI DAD!!!

Bugh..

"Auuwww..Auww..Auuww.."

Dengan langkah cepat, ayahnya sudah sampai ke kamar.

Me & PRINCE JEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang