***
Jam sudah menunjukan pukul 11.30 malam, di Istana Jeon tampaknya semua orang sudah tidur lelap. Tapi berbeda dengan Rose yang kini masih terjaga. Entah kenapa matanya enggan tertidur, padahal sudah berkali-kali gadis itu menguap. Pikirannya melayan kemana-mana saat ini.
Setelah lama berputar-putar diatas ranjang dengan gusar, Rose memilih bangkit dan duduk dikasurnya sejenak. Setelah itu dia beranjak mengambil ponselnya disalah satu laci meja dikamarnya. Ponsel yang sudah beberapa hari ia sengaja matikan. Ia hanya mengaktifkan ponselnya saat menghubungi sang ayah. Selepas itu ia matikan kembali.
Setelah Rose mengaktifkan kembali ponselnya ada banyak pesan yang baru masuk. Mungkin pesan-pesan itu sudah lama hanya saja ia baru mengaktifkan ponselnya jadi baru masuk semua. Pesan-pesan itu tak lain dari teman-teman kampus lamanya. Rose lalu membuka satu pesan dari sahabatnya bernama Mina.
"Rose.. Jaehyun resmi tunangan hari ini, dia gusar dan terus saja menanyakanmu. Kau kemana rose?"
Rose tersenyum miris membacanya. Ia kemudian membuka pesan dari teman-temannya yang lain, isinya terlihat sama dengan pesan dari Mina, menanyakan keberadaannya dan memberi kabar pertunangan Jaehyun.
Rose selama pindah memang tak mengabari teman-temannya. Entah apa alasannya. Itu juga kenapa dia memilih selalu menonaktifkan ponselnya, mungkin untuk menghindari pertanyaan seperti itu. Ayahnya mengurus kepindahan Rose dengan cepat dan tanpa Rose harus turun tangan.
Rose kemudian membaca pesan dari kontak bernama "JJ". Sebenarnya pesannya banyak mungkin ratusan. Hanya saja Rose enggan membaca semuanya, dia hanya membaca tiga pesan terakhir dari kontak tersebut.
"Rose, Besok aku resmi bertunangan. Kau juga belum memberi kabar, apa itu berarti kau memintaku untuk melanjutkan semua ini rose? Kau bahkan tak memberiku kesempatan untuk memilih atau memperjuangkanmu."
"Rose, kau tau sebentar lagi aku resmi menjadi tunangan orang. Kau masih tak mau merespon pesanku? Ah, aku seperti orang gila sekarang. Bahkan kurasa kau sama sekali tak menginginkan pesanku. Rose aku gugup, setidaknya kau disini saat seperti ini. Kau disini sebagai sahabatku, bukan sebagai kekasihku."
"Rose, Aku resmi bertunangan. Setidaknya ucapkan selamat padaku bodoh! Aku merindukanmu Rose, aku akan pindah ke Kanada besok. Maaf untuk semuanya. Kau akan selalu kusimpan disisi lain hatiku sebagai sahabatku yang juga kekasihku."
Rose lagi-lagi tersenyum miris membaca semua pesan-pesan itu. Semua itu dari Jung Jaehyun. Sahabat sekaligus kekasih Rose. Mereka bersahabat saat duduk dibangku SMA, dan menjadi pacar saat malam pesta kelulusannya. Jaehyun menyatakan cinta dengan romantisanya malam itu pada Rose. Gadis yang belum paham benar tentang perasaannya tak bisa menolak karena suara riuh teman-temannya yang meneriakinya untuk menerima ungkapan cinta Jaehyun saat itu.
Mereka menjadi sepasang kekasih, tapi sikap keduanya masih seperti sahabat. Tidak ada yang spesial buat Rose, karena hal yang dilakukan jaehyun sama saja sewaktu hubungan mereka masih berstatus sahabat. Rose juga masih tidak mengerti perasaannya ke jaehyun memang menyukai sebagai wanita ke pria atau masih sebagai sahabat. Bahkan selama ini, mereka tidak pernah ribut sama sekali seperti pasangan kekasih pada umumnya. Sangat adem ayem. Mungkin karena tak melibatkan perasaan yang sebenarnya. Entahlah.
Sehari sebelum ayahnya memutuskan memindahkan Rose, gadis itu juga mendapat kabar kalau jaehyun akan ditunangkan dengan anak dari kolega bisnis ayahnya. Mendengar itu Rose tak sakit hati, tapi saat mendengar lagi kalau jaehyun menolak perjodohannya entah karena apa, tapi rose merasa dia mungkin penyebabnya. Saat itu Rose memang ingin pergi meninggalkan kota itu. Agar tak menjadi penghalang buat Jaehyun. Dan akhirnya takdir membawanya ke tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & PRINCE JEON
Fanfiction"Dasar prince kuno menyebalkan!!"-rose "Hei si rambut jagung!!"-jungkook