***
Ruang makan Istana Jeon. Semua orang sudah berkumpul ditempat itu. Raja dan Ratu Jeon, Somi, Rose, Jungkook dan satu lagi wanita bernama Lee Ji Eun. Satu fakta yg baru diketahui Rose setelah perkenalan singkat yg dilakukan ratu jeon untuk memperkenalkan calon menantunya ke Rose.
Gadis bernama Lee Ji Eun itu adalah tunangan dari jungkook. Gadis berparas cantik, berpenampilan elegan dan terlihat dewasa, jangan lupakan sikap ramah dan manisnya. Rose benar2 berdecak kagum melihatnya. Andai dia pria mungkin dia juga akan tertarik pada Lee Jieun. Fakta lain yg Rose ketahui, gadis itu dan jungkook menjalani hubungan karna perjodohan. Rose hanya tidak habis pikir dijaman modern seperti saat ini masih ada yg namanya perjodohan. Tapi bisa dilihat lee jieun gadis yg baik, dia akan cocok dengan siapa saja. Termasuk jeon jungkook. Oh tidak.. Rose tak setuju dengan itu. Dia merasa Lee Ji eun pantas mendapat pria yg lebih baik, mengingat jungkook sangat menyebalkan dimata rose. Apalagi saat ini dia sedang memandangi rose saat makan malam berlangsung. Memandang dengan tatapan remeh. Apa maksudnya?
Rose tak ingin menggubris, dia mengabaikan pria itu. Rose bisa menimbang kalau pria itu tengah berbangga padanya karna rose terkagum2 pada tunangannya itu. Itu yg membuat jungkook menatap remeh padanya.
Setelah beberapa lama, makan malam selesai. Somi lebih dulu pamit dan meninggalkan ruang makan. Rose pun demikian ia ingin segera beranjak dari sana. Tapi baru saja akan, tiba2 Ratu Jeon menahannya.
"Nona park bisa duduk dulu. Aku ingin berbicara sebentar."
Rose mengangguk lalu kembali duduk. Dia sedikit gugup karna tatapan ratu jeon sangat serius padanya.
"Nona park, aku hanya ingin memberitahumu.. Ah bukan.. Lebih tepatnya memperingatimu."
Rose menukikan alisnya sebelah tanda bingung dengan ucapan ratu jeon. Apa dia melakukan kesalahan lagi? Pikirnya. Sedangkan raja jeon, jungkook dan juga jieun hanya diam menyimak.
"Nona park tolong jaga batasanmu pada somi.. Aku tidak ingin kau membawa pengaruh buruk padanya.."
Raja jeon ingin memotong, baru saja akan membuka mulut tapi ratu jeon mengangkat tangan seolah tak membiarkan ucapannya dipotong.
"Kau tau batasan dan peraturan berbeda antara somi sebagai putri kerajaan dengan kau yg hidup bebas diluar sana. Kau tentu paham maksudku nona park. Jadi jaga sikapmu dan jaga batasanmu terutama pada somi. Dia terlalu polos dan dapat dengan mudah terpengaruh." lanjut ratu jeon.
Rose tersenyum hambar sesaat.
"Baik nyonya ratu, aku mengerti. Maafkan aku.. Dan saya pamit jika sudah tak ada yg akan dibicarakan."
Ratu Jeon mengiyakan lalu Rose segera beranjak dari sana.
"Apa tidak bisa hal tadi kau bicarakan berdua saja dengannya? Apa harus disini?" ucap raja jeon sedikit kesal.
"Aku tidak ingin berdebat. Karna itu sudah kulakukan jadi sudahlah." balas ratu jeon santai.
Jungkook dan Jieun hanya bisa saling lirik melihat kejadian barusan.
*
*
*Setelah makan malam dan berbincang beberapa lama dengan keluarga Jeon, Jieun akhirnya pamit pulang. Jungkook mengantarnya sampai kedepan. Tampak pria itu membukakan pintu mobil untuk tunangannya itu. Dengan senyum hangat keduanya saling melambaikan tangan. Jieun dan supirnya meninggalkan Halaman istana itu.
Setelah mobil jieun menghilang dari gerbang besar istana jungkook hendak masuk kembali kedalam. Hanya saja langkahnya terhenti saat matanya mengangkap seseorang yg ada disudut taman luas itu. Siapa lagi kalau bukan Rose. Gadis blonde itu tampak jalan mondar mandir seperti sedang memikirkan sesuatu. Jungkook mengernyitkan keningnya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & PRINCE JEON
Fanfic"Dasar prince kuno menyebalkan!!"-rose "Hei si rambut jagung!!"-jungkook