27. Terulang Kembali

218 16 1
                                    


"Jika dirimu bukan jodohku, maka aku berdo'a supaya Tuhan menghapus kata 'bukan' dari dunia ini. "

~A Y A N A~


"Tuh si gendut maunya apa sih, kayanya sehari gak ngasih hukuman hampa aja gitu hidupnya. Coba sehari aja gak recokin hidup gue, gue jamin dia pasti bisa langsing," Ucap Ayana menggebu-gebu dengan baso memenuhi mulutnya.

"Astaghfirullah kamu ini berdosa banget." Saras menanggapi.

Rachel hanya bisa geleng-geleng mendengar keresahan Ayana. "Itu kesalahan kamu sendiri, coba aja kamu sehari aja gausah nyari masalah sama orang-orang, gak bakalan kok bu Muthia ngasih hukuman ke kamu," nasihat Rachel.

"Lagian lo Ay, kapan mau tobat gak bosen apa jadi brandal sekolah terus?"

Yakin Bella bicara seperti itu? Kalau ada Alvin pasti dia sudah bilang 'mirror'

"Coba lo gausah jadi bar-bar, jadi orang kalem itu gaada salahnya," Lanjut Bella dengan wejangan yang sebenarnya pantas juga untuknya.

"Astaghfirullah gue kurang kalem apa lagi coba? Gue kalo tidur diem, kalo lagi baca do'a diem, mengheningkan cipta diem, diceramahin pak ustadz diem." Balas Ayana sambil menyingkirkan mangkok baso ketiganya.

"Astaghfirullah bukan temen kita." Ucap mereka bertiga sambil mengelus dada.

"Pokonya kalian bertiga harus bantuin gue bersihin sekolah!" Tegas Ayana yang membuat ketiganya tersedak air liur sendiri.

"Sorry Rara mau ngerjain PR. Yaudah Rara duluan udah di tunggu pak Somad di gerbang," Saras ngacir begitu saja dari kantin.

Rachel gelagapan mencari alasan. "Aku mau belajar kan sebentar lagi UN, yaudah aku juga duluan yahh udah di tunggu supir taxi," lagi dan lagi sahabat Ayana pergi tak mau membantu.

Ayana melirik Bella disebelahnya yang mengendap-endap pergi dari kantin. "Bella sahabatku tercintah, sahabat dari orok yang selalu menemani suka maupun duka. Lo pokonya harus bantuin gue!!"

Bella yang mendengarnya langsung memutar bola mata, ada butuhnya saja langsung menganggap dirinya sahabat, "baru sadar lo kalo gue sahabat lo? Dari kemarin kemana aja halawww,"

"Lagian hari ini gue latihan karate, jadi sorry gak bisa bantu dan lebih tepatnya gak mau bantu," lanjut Bella dan meninggalkan Ayana begitu saja.

"Ya Allah tolong kuatkan hambamu yang cantik,sabar dan rajin menabung ini untuk mengahadapi teman macam setan kaya mereka, aminn." Do'a Ayana sambil mengadahkan tangannya.

Ayana bangkit berdiri dan segera bergerak mencari Pak Kardi yang biasanya bertugas membersihkan sampah di halaman untuk membantunya. Namun sangat disayangkan terhitung dari hari kemarin sampai sepuluh hari kedepan pak Kardi tidak masuk kerja karena anaknya akan menikah di kampung halamannya, Yogyakarta.

Dengan sangat terpaksa Ayana berjalan menuju gudang untuk mengambil peralatan kebersihan, mulai dari sapu dan alat-alat tempur kebersihan lainnya. Disekolah hanya tersisa beberapa murid yang belum menyelesaikan ektrakurikuler mereka.

"Gak ada yang mau bantuin gue gitu?" Tanya Ayana pada dirinya sendiri. "Untung aja anak-anak disini gak pada jorok, jadinya gak terlalu kotor kan koridornya," dengan semangat Ayana membersihkan koridor kelas sepuluh. Setelah selesai dia langsung menuju lantai dua dimana koridor kelas sebelas berada.

"Alhamdulillah ya Allah hamba-Mu ini udah selesai bersihin gedung IPS, sekarang tinggal gedung sebelahnya." Ayana merasa bersyukur dengan waktu satu setengah jam dia bisa menyelesaikan setengah dari hukumannya.

A Y A N A (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang