20. EX

273 23 1
                                    

"Mengapa saat aku mulai menyayangimu dia kembali dan membuat perasaanku labil? "

~AYANA~

Sinar matahari tampak mengintip dari celah-celah gorden, membangunkan seorang gadis yang masih saja bergulung dengan selimut tebalnya, dia adalah Ayana.

Hoammmm

Ayana menggeliat, lalu dia melihat pada jam yang menempel di dinding. Ayana melotot saat melihat jam yang menunjukan pukul 06.46, gawat hari ini hari senin!  Tanpa aba-aba dia langsung pergi ke kamar mandi.


"ALFANNNNNNN, BANGUNNN WOYYY!" Setelah Ayana selesai dengan perlengkapannya, dia langsung pergi menuju kamar Alfan yang ternyata cowok itu juga masih tertidur.

Ayana menarik selimut yang di pakai Alfan, dia lalu mengambil bola basket yang berada di bawah tempat tidur Alfan, lalu melemparkannya pada sang empu bola. "Fan cepet bangun kita udah telat nih. "

Alfan yang merasa tidurnya terngaggu lalu membuka matanya dan menatap Ayana kesal. "Lo apaan sih Ay, ini hari minggu."

Ayana mengeram kesal, hari minggu apanya. "Eh dongo,coba liat kalender sekarang hari apa? "

Alfan meraih handphone yang tergeletak diatas nakas untuk melihat tanggal. "Sekarang tanggal dua satu, hari senin." Sedetik kemudian dia tersadar akan sesuatu. "Anjim gue telat!"

Ayana yang melihat Alfan berlari tak santai menuju kamar mandi hanya bisa menahan kekesalannya, sudah diberi tahu malah ngeyel.

~A Y A N A~

"Tuh kan gerbangnya udah di tutup,lo si pake segala lupa hari." Ayana mengerucutkan bibirnya kesal.

Alfan mengusap wajahnya kasar, Ayana ini daritadi tidak berhenti bicara membuat kepala Alfan seperti akan meleda.  "Lo udah tau bakalan telat kenapa malah nungguin gue? "

Ayana turun dari atas motor sambil beruja.  "Yekan biar hemat, kalo seandainya gue nunggu angkot bakalan lebih telat."

Alfan memarkirkan motornya di sebuah warteg yang tak jauh dari SMA Erlangga, lalu dia menarik Ayana untuk mengikutinya menuju gang sempit yang akan membawa mereka pada gerbang kecil yang ada di taman belakang SMA Erlangga.

Setelah mereka masuk, mereka langsung mengendap-endap menuju UKS untuk berpura-pura sakit agar tidak terkena hukuman dan menghindari upacara bendera.

"Kalian ngapain?" Ayana dan Alfan tersentak kaget saat mendengar suara yang berasal dari belakang tubuh mereka. Ayana hanya diam saja tidak berani menoleh kebelakang, sedangkan Alfan, cowok itu menoleh dengan santai.

"Ngapain apanya?" bukannya menjawab Alfan malah mengajukan pertanyaan lagi.

"Kalian berdua ngapain disini? Ini kan waktunya upacara." Ucap orang itu dengan nada curiga.

Alfan membaca name tag pada seragam orang itu 'Sameera fahreza' sepertinya dia kaka kelas, terbukti dari bet yang menempel di lengan bagian kirinya. Dan sepertinya juga dia adalah ketua PMR, bagus dia jadi bisa berpura-pura.

"Temen gue sakit, tuh liat pipinya tembem gitu." Alfan menunjuk Ayana yang sedang menyandar pada tembok, membuat Ayana menepuk jidat, mana ada sakit pipinya tembem!

A Y A N A (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang