38. Sweet

245 11 0
                                    

Semua sikapmu membuatku berfikir bahwa kamu memiliki rasa yang sama, padahal sebaliknya.

~ A Y A N A~

Pagi telah tiba membuat matahari naik menggantikan posisi bulan. Sinar matahari yang tampak malu-malu mengintip dari celah gorden telah membangunkan Ayana dari tidurnya. Dengan perlahan Ayana membuka mata dan meregangkan tubuhnya.

Ayana turun dari ranjangnya saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 06.45. Ayana tidak berniat untuk langsung mandi,  dia memilih untuk keluar kamar untuk mengisi perutnya terlebih dahulu.

"AAAAAAA!"

Ayana berteriak histeris saat melihat Alfan yang bertelanjang dada sedang berdiri di depan kulkas yang terbuka.

"Ini masih pagi, gausah teriak bisa kan?" tanya Alfan kesal karena Ayana dirinya jadi tersedak minuman.

"Kenapa lo gak pake baju?" tanya Ayana dengan tangan yang menutupi wajahnya.

"Gue gerah abis nge-gym." Jawab Alfan sekenanya dan lanjut minum.

Perlahan Ayana menurunkan tangannya. Dengan mata telanjang Ayana bisa melihat dengan jelas otot perut Alfan yang berbentuk kotak. Dada bidangnya yang pasti sangat nyaman kalau dipakai untuk bersandar.

Dengan cepat Ayana mengusir pikirannya yang terakhir.  "Bisa gila gue lama-lama liat Alfan." Gumam Ayana.

"Kenapa lo, kesambet?" tanya Alfan sambil menoyor kepala Ayana.

"Ish apaan sih!" Ayana menepis tangan Alfan.

Alfan dengan jahil mengangkat tangan kanan Ayana yang tampak tak bertenaga. "Kurus amat jadi cewek,  di senggol dikit juga udah nyungsep."

"Bodo amat!" Ayana tak berniat meladeni ledekan Alfan. Ia memilih mengambil buah apel dan satu susu kotak rasa pisang sisa semalam dan segera membawanya ke kamar kembali.

"Kebiasaan banget suka makan di kamar,"

Ayana tak perduli dengan perkataan Alfan barusan. Ayana tetap melanjutkan langkahnya menuju kamar dan segera mandi untuk bersiap ke sekolah.

Sekitar dua jam Ayana bersiap,  setelah dirasa penampilannya cukup Ayana segera keluar lamar agar tidak terlambat. Saat menutup pintu kamar,  Ayana melihat Alfan yang juga keluar dari kamarnya.

"Mau kemana?"

"Mau kemana?"

Alfan dan Ayana langsung terdiam saat menanyakan pertanyaan yang sama.

"Lo mau kemana?" tanya Ayana sekali lagi saat melihat Alfan yang hanya memakai celana jersey dengan hoodie hitam dan sendal jepit,  ah jangan lupakan tas yang tersampir di pundaknya.

"Latihan basket. Lo sendiri mau kemana?" tanya Alfan balik bertanya.

"Mau ke sekolah." Jawaban Ayana mengundang tanda tanya di kepala Alfan.

"Ke sekolah di hari sabtu? lo juga gak pake seragam,"

Ayana tertawa mendengar perkataan Alfan. Alfan ini seperti yang baru pertama kali sekolah di SMA Erlangga saja. Yah di SMA mereka memang menerapkan peraturan untuk mengikuti ekstrakurikuler di hari sabtu dengan pakaian sesuai eskul masing-masing. Berhubung Ayana ikut eskul musik jadinya dia memakai pakaian bebas.

A Y A N A (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang