62. Waiting

178 11 1
                                    

Karena aku tidak bisa meninggalkan apa yang sudah di perjuangkan sejak lama.

~A Y A N A~

"Bell, aku ke kelas yah. Udah mau jam pelajaran kedua nih."

Bella yang berdiri didepan gerbang menoleh ke belakang dimana ada Rachel yang berdiri dibawah pohon. "Yaudah deh, gue nunggu Ayana sendiri aja.  Lagian tuh bocah kemana sih, katanya otw tapi udah hampir dua jam gak nyampe-nyampe."

"Macet kali. Yaudah aku duluan yah, bay." Rachel berlari menuju gedung sayap kanan. Perempuan itu paling tidak mau jika sampai ketinggalan pelajaran, apalagi dirinya sudah menginjak kelas dua belas.

Perasaan Bella tidak tenang sejak tadi pagi, apalagi orang yang ditunggu tidak kunjung menjawab telfon dan membalas pesannya. Dan satu hal lagi yang membuat Bella tidak tenang, semua anak Alpha mendapat kabar jika Fire kembali ke jalanan setelah sekian lama menutup diri karena ketua mereka yang tersandung kasus.

"MAU PADA KEMANA, HEH?!" Mata Bella menangkap teman-temannya yang keluar dari area gedung. Mereka menghampiri Bella yang berdiri tak jauh dari gerbang.

"Free class nih, lo ngapain disini?" Tanya Gio.

"Gue nunggu Ayana."

"Dia bolos kali sama Alfan. Pacaran mereka mah," jawab kembali Gio.

"Pa, please biarin saya masuk. Saya tadi ada urusan dulu,"

Baik Bella maupun yang lainnya langsung menoleh ke sumber suara, dimana diluar gerbang ada Ayana yang sedang memohon ke security untuk mengizinkannya masuk.

"Niat sekolah gak neng, datang jam segini?"

Melihat hal itu membuat Bella segera menghampiri. "Pak biarin masuk, tadi dia udah izin ke Guru piket."

"Bilang atuh daritadi." Satpam dengan perut buncit itu membukakan sedikit celah untuk Ayana masuk.

Bella menangkap hal aneh dari Ayana. Raut wajahnya terlihat panik. "Lo kemana aja, itu muka lo kenapa pucet gitu?"

"Alfan.... Fire... Mereka—"

"Lo kenapa sih anjir, jangan bikin gue ikutan panik." Bella mengguncang tubuh Ayana yang bergetar.

Melihat kondisi Ayana, Ari mendekat dan mengelus pundaknya. "Santai dulu Ay, jangan panik. Pelan-pelan aja,"

"Ari, Alfan di bawa sama mereka." Tubuh Ayana lemas, dia berjongkok dan menenggelamkan kepalanya diantara lututnya.

"Dibawa siapa? Fire?"

"I—iya. Mereka bawa Alfan gatau kemana. Gue gak bisa kejar mereka, mereka nahan gue. Mereka sempet mau nyekap gue juga, tapi gue berhasil kabur. Please kejar mereka Ri."

"Lo gak lagi bercanda kan?" tanya Alvin sedikit tidak percaya. "Mana mungkin bisa, Alfan gak selemah itu?"

"Alfan di keroyok Vin, mereka ada banyak."

Shit

"Lo inget gak mobil yang bawa Alfan?" Tanya Alvin menggebu.

A Y A N A (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang