Happy Reading❤
"AYANAAAAA"
Alfan terus berteriak memanggil nama Ayana, namun yang di panggil masih anteng didalam kamar. Karena mulai jengah, akhirnya dia memutuskan untuk menghampiri kamar gadis itu.
Tok.. Tok.. Tok
"AYANAAA"
Ceklek
"Berisik njirr ada apaan sih?" akhirnya Ayana keluar dengan muka bantal khas bangun tidur.
Alfan memutar bola matanya malas. "Gue laper," sambil mengusap perutnya.
Ayana mengerutkan keningnya, "terus hubungannya sama gue apa?" Alfan menatap Ayana dengan gemas 'pura pura bego dia'
"Ya lo masak lah, gitu aja nanya." Ayana mendengus mendengar ucapan Alfan yang menurutnya aneh, bahan masakan saja tidak ada terus bagaimana bisa Ayana masak.
"Gaada apa-apa di dapur lagian gue gak bisa masak." Alfan memicingkan matanya menatap Ayana dengan heran, "gak mungkin, lo kan sering ditinggal sendiri dirumah gaada pembantu pula, otomatis lo pasti sering masak sendiri lah."
"Sotoy banget sih jadi orang," daripada menimbulkan kericuhan di minggu pagi yang cerah ini, Ayana memilih mengalah dan segera masuk ke kamar daripada moodnya hancur hanya karna adu bacot dengan Alfan yang sama sekali tidak berfaedah.
"AYANAAA GUE LAPERRRR."
"BODO AMAT GUE GAK DENGER."
Ayana kembali berbaring diatas kasur empuknya, karna hari ini adalah hari minggu jadi hari ini dia bisa puas untuk bermalas malasan.
ROMEO TAKE ME S_
Bughh
" Anjir kaget," belum juga Ayana selesai bernyanyi, suara tendangan terdengar dari pintu kamarnya. Ayana bangkit lalu pergi keluar kamar dengan perasaan dongkol.
"Woyy berisik lo ngapain tendang-tendang pintu kamar gue, udah bosen lo punya kaki dua?!"
Alfan membalas dengan tak kalah galak, "lagian lo pagi-pagi berisik, bukannya masakin gue malah teriak-teriak kaya monyet."
"Heh!! Siapa yang lo panggil monyet?!" tanya Ayana nyolot.
"Yang nanya." Alfan hendak berbalik dan pergi menuju kamarnya, namun ponsel milik Ayana lebih dulu mendarat dengan mulus tepat di keningnya.
Takk
"Sakitt woyy, lo main lempar lempar aja," Alfan mengusap keningnya yang sedikit memar karna terkena lemparan HP berlogo apel digigit itu.
"Emang gue pikirin, wlee." Ayana menjulurkan lidahnya mengejek.
Baby, lay on back and relax,
kick your pretty feet up on my dash
Suara panggilan dari handphone Ayana mengalihkan perhatian mereka berdua, Alfan menyerahkan HP-nya saat tau itu panggilan dari Arin-mama Ayana.
"Halo ma, kenapa? "
"Ayana nanti siang kamu jemput Rangga sama caca di bandara yah,"
"Loh bukannya nanti yah mereka pulang."
"Jadwal kepulangan mereka di majukan jadi hari ini karena caca ngerengek terus minta pulang."
"Ck dasar manja."
"Jangan lupa jemputnya harus sama Alfan."
"Iya."
"Yaudah mama tutup yah, dah sayang lofyu."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Y A N A (Revisi)
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ~ Bukan tanpa alasan orang tua dari Ayana Xaviera Anastasya ingin sekali menjodohkannya dengan anak dari sahabat mereka yaitu, Alfan cam Fraklin. Orang tua Ayana menganggap, jika Ayana bertunangan mungkin gadis itu akan ad...