57. Asing

181 19 2
                                    

Bagian tersulit tentang berjalan menjauh dari seseorang adalah bagian di mana kamu menyadari bahwa tidak peduli seberapa lambat kamu pergi, mereka tidak akan pernah mengejarmu.”

Happy Reading ❤

"Gue mau pulang,"

"Kenapa tiba-tiba?"

"Gue kangen rumah,"

Ayana menutup koper miliknya lalu membereskan sisa barang-barangnya. Di sebrang sana ada Caca yang masih dengan kebingunganya karena mendengar Ayana yang akan pulang tiba-tiba.

"Gak mungkin banget, jujur kenapa?"

Tut.

Ayana menutup sambungan telfonnya sepihak. Gadis itu menarik kopernya keluar kamar dengan perasaan campur aduk. Apakah keputusannya sudah benar?

Menarik nafas sekali sebelum akhirnya dia memantapkan langkahnya untuk meninggalkan rumah ini. Dia ingin melupakan semua tentang Alfan, dan Ayana ingin memulainya dengan menjauhi cowok itu. Termasuk meninggalkan semua kenangan ini.

Saat Ayana membuka pintu, ada Alfan disana yang hendak masuk rumah. Keduanya terdiam dengan pikiran berkecamuk. Alfan tahu Ayana akan pergi, dan entah kenapa hatinya seolah ingin mencegah itu terjadi.

Ayana mengalihkan tatapannya, dia sedikit mendongak untuk mencegah air matanya turun kembali. "Minggir!"

Alfan diam. Hatinya mengatakan untuk mencegah Ayana pergi, tapi fisiknya menolak.

"Minggir!"

Akhirnya Alfan menyingkir. Tanpa sepatah kata apapun dia masuk kedalam rumah. Begitupun Ayana yang langsung pergi dengan mobilnya.

****

"Ini pasti ada hubungannya sama kejadian tadi di sekolah, iya kan?"

Ayana acuh dengan pertanyaan yang Caca ajukan padanya. Dia menyibukan dirinya dengan membereskan semua barang-barangnya.

"Gak lo jawab juga gue tau. Vidionya udah kesebar di account lambe sekolah,"

"Jaman sekarang hidup udah gaada privasi yah, kayaknya aib orang tuh wajib di share seluruh Indonesia!"

Caca tertawa mendengar keluh kesah Ayana. Padahal Ayana paling semangat kalau ada hot news di account lambe sekolah, tapi sekarang karena dia yang jadi trending topic dia malah menyalahkan keadaan.

"Sabar my sister, adek mu ini bakalan bantu hapus vidionya." Caca merangkul pundak Ayana. "Gausah sedih, gausah gundah, ayok kita hepi-hepi!"

"Hepi-hepi aja sendiri, gue bokek!"

"Pergi sono lo, gue mau tidur." Ayana melempar bantal ke arah Caca. Gadis itu dengan cepat menghindar.

Caca akhirnya mengalah, dia pergi dari kamar Ayana.

~A Y  A N A~

A

sing.

Satu kata yang mengekspresikan hubungan antara Ayana dan Alfan. Mereka seperti dua orang asing yang tak pernah saling mengenal. Mereka akan membuang muka jika tak sengaja berpapasan, saling melempar tatapan dingin, dan selalu menghindar satu sama lain.

A Y A N A (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang