30. Kejujuran

286 12 0
                                    

" Mulutku mengatakan aku membencimu, tapi tidak dengan hatiku yang selalu merasakan rindu."

~ A Y A N A~

"Fan gue mau ngomong serius sama lo, karena cuman lo yang bisa bantuin sama gue Bella," mohon Radit pada Alfan dengan tampang melas.

Alfan mulai jengah, kupingnya terasa panas karena terus mendengar rengekan Radit dan Bella untuk menyuruh Alfan mengajak seluruh anak Alpha main tiktok.

"Sekali enggak tetep enggak!" Tegas dan tak terbantahkan.

Kali ini Bella yang maju untuk meminta bantuan Alfan, "ayolah fan, bantuin gue sama Radit. Gue yakin kalau anak Alpha sampe in frame pasti bakalan viral terus followers kita berdua bakalan naik, abis itu vertivied deh," cerocos Bella panjang lebar sambil mengandai-ngandai account tiktok dan instagramnya centang biru.

"Anjir pansos lo!"

Radit dan Bella mendesah kecewa, akhirnya mereka berdua memilih mengalah dan terduduk di lantai dengan wajah nelangsa. Alvin yang melihatnya merasa tidak tega, terlebih melihat wajah Bella yang terlihat sangat sedih.

"Fan udahlah kasian, biarin aja mereka." Ucap Alvin sambil duduk di sofa samping Alfan.

"Yaudah, tapi jangan di dalem, diluar aja bikinnya." Akhirnya Alfan menyetujui.

Radit dan Bella yang mendengarnya langsung ngacir ke tempat dimana anak Alpha sudah berkumpul di halaman depan markas. Tak lama musik keras mulai terdengar disusul dengan anak Alpha yang berjoget seperti ular.

"Langit bumi bersaksi derita kujalani,"

"Langit bumi bersaksi derita kujalani,"

Alvin mengusap kasar wajahnya. Bisa-bisa semua anggota Alpha terken syndrom tiktok. "Kalau anak-anak ikutan gila, gue sebagai wakil bakalan mengundurkan diri. Lo sebagai ketua gimana?" Alvin bertanya absurd.

Alfan manggut-manggut. "Gue langsung lengser jadi ketua, malu gue punya anggota otaknya cuman setengah,"demi Tuhan Alfan cuman bercanda, jangan dianggap serius.

"Gue masih waras yah," ucap Ari tiba-tiba yang baru saja datang dari kamarnya. "Bilang sama anak-anak jangan terlalu berisik gue mau tidur."

"Iya," jawab Alfan, Ari yang mendengarnya pergi kembali ke ruangannya melanjutkan kegiatannya yang tertunda.

"Mami apakabar?" tanya Alfan pada saudaranya.

"Baik, dia sering nanyain lo, katanya kapan pulang," jawab Alvin. "Kalo Mami nelfon tuh jawab, kasian dia kefikiran."

Alfan hanya bergumam, cowok itu juga merindukan rumah lamanya. Mungkin malam minggu nanti dirinya akan pulang.

"Ayana sama lo apakabar, kok kayanya lagi gak baik, berantem?" Alvin bertanya mengenai hubungan asmara kakanya itu. Alfan bisa lebih tua empat menit dari Alvin, tapi jika urusan cinta Alvin lebih mengerti.

"Cewek ribet, baperan," jawab Alfan sekenanya.

"Lo sama Sella gimana, balikan lagi atau malah udahan?" Alvin kembali bertanya.

A Y A N A (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang