11. Perasaan?

369 44 4
                                    

Sebelum baca, kalian bisa kan pencet bintang dulu. Gak sampe jempol kalian keram apalagi patahkan?

~AYANA~

Bella tampak memiringkan kepalanya bingung sambil menatap Ayana. "Ay lo kenapa sih, berantem lagi sama Aurel?"

Lagi lagi Ayana menggeleng tanda pernyataan yang dibuat oleh Bella itu salah, "terus lo kenapa? Dari pas masuk kelas sampe sekarang lo diem terus kaya yang lagi nahan boker aja,"

Bella menghembuskan nafasnya, dia bingung dengan sikap Ayana yang berubah secara tiba tiba. Apakah dia sedang bad mood? Biasanya bila Ayana bad mood pasti banyak diam dan akan marah bila ada yang menggangu. Tapi sejak tadi Bella mendesak Ayana dengan pertanyaan yang sama Ayana tidak marah,Bella semakin dibuat bingung.

"Bell, menurut lo siapa yang benci sama gue?" Bella menoleh pada Ayana yang tiba tiba berucap seperti itu, matanya mengerjap dan memalingkan wajahnya kearah saras yang sedang memainkan tabung tabung kaca kecil di lab.

"Man_"

"Bella kamu daritadi ngoceh terus, sudah selesai praktiknya?" Ucapan Bella terpotong dengan suara bas dari pak yudha selaku guru kimia.

"Hehe belum pak," cengir Bella.

"Lagian Saras lagi ngerjain tuh pak, tadi saya ngoceh lagi berdiskusi sama mereka berdua pak gitu," Bella menoleh pada Ayana yang sedang menatap aneka cairan aneh didepannya tanpa berniat sedikitpun untuk menyentuhnya, lalu Bella memalingkan pandangannya pada Saras yang masih tetap bermain dengan tabung kaca didepannya.

"Lagian bapak itu aneh banget sih, masa cairan berbahaya kaya gini disuruh di campur campurin nanti kalo meledak gimana?" Saras berucap dengan ngaurnya.

"Siapa yang bilang seperti itu?!"

"Ayana sama Bella." Ucapan itu lolos begitu saja dengan polosnya dari mulut Saras.

Pak yudha menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka bertiga. Rasanya akan percuma jika menegur mereka, karena ujung-ujungnya juga akan diulang kembali.

~AYANA~

"Benaran lo gak papa?" Tanya Bella.

Lagi lagi Ayana menggeleng tanda dia baik baik saja. Bella menghela nafas dia sangat yakin kalo Ayana menyembunyikan sesuatu, terbukti setelah Ayana kembali dari loker hingga sekarang sampai dirumah pun dia masih saja diam seperti orang bego.

"Yaudah kalo lo belum siap cerita,gue bakalan tagih cerita lo sampe kapan pun" Bella tersenyum dan memeri kode pada Rachel untuk membangunkan saras yang tengah asik tertidur di ranjang Ayana

Ayana bukannya menjawab malah menyuruh mereka pergi "makasih udah mau temenin gue disini,mendingan kalian pulang sekarang kasian tuh saras ngantuk"

Mereka menganguk dan keluar dari kamar Ayana, baru saja keluar mereka bertemu Alfan yang akan memasuki kamar yang ada di samping pintu kamar Ayana " Alfan gue mau ngomong sebentar"

Alfan mengangkat satu alisnya karna ucapan bella barusan "apaan"

Bella melirik saras yang sedang jongkok sambil menundukkan kepalanya tanda dia masih ngantuk " Ka Rachel duluan aja ke mobil biar saras bisa langsung tidur di mobil"

A Y A N A (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang