09. Perjanjian

415 31 3
                                    

*part ini kelanjutan dari partai sebelumnya

~AYANA~

Niat hati ingin tertidur dengan nyaman, aman dan damai tapi malah terganggu dengan suara dari luar kamarnya.

Gubrakk

Ayana membuka matanya dan keluar kamar untuk melihat ada apa sebenarnya . Baru saja Ayana akan menuruni tangga dia sudah melihat Alfan dengan tampang watados sambil menatap benda yang tak sengaja dia jatuhkan kebawah tangga.

"Berisik bangke gue mau tidur," tidak ada jawaban dari Alfan yang sedang melihat ke bawah, akhirnya Ayana mengikuti arah pandang Alfan.

Ayana membulatkan matanya terkejut melihat pemandangan di bawah sana." ALFAN BANGKE LO APAIN KOPER GUE HAH!!"

Ayana berteriak murka sambil memukul-mukul pundak cowok itu sambil terus berteriak histeris.

Ayana segera turun kebawah dan menyelamatkan koper yang sudah tidak indah di pandang lagi, Ayana sungguh kesal karna koper milik Ayana rusak dan dia tahu pasti pelakunya adalah Alfan.

"Lo sengaja kan jatohin koper gue?" Ayana menatap Alfan garang.

Tapi yang di tatap malah nyengir dan menghampiri Ayana sambil menyatukan tangannya didepan dada seolah meminta maaf.

"Gue gak sengaja, abisnya tu koper berat banget. Lagian koper sendiri bukannya ambil sendiri malah di tinggal disamping mobil." Penuturan Alfan membuat Ayana bingung, bukannya semua barang barangnya sudah di rapihkan sendiri olehnya.

"Eh eh bentar ini koper siapa kan gue cuman bawa dua koper itu juga udah gue beresin semua," ucap Ayana sambil menggaruk rambutnya bingung.

"Lah upil upin, lo gimana sih sama koper sendiri gak kenal, itu koper lo bege," kata Alfan sambil menendang kecil koper milik Ayana.

Ayana segera membuka kopernya untuk memastikan, ternyata setelah di buka isinya adalah semua perlengkapan sekolah Ayana seperi buku pelajaran beserta seragamnya yang lain.

Ayana menepuk jidatnya pasti ini ulah sang mama yang memasukan koper Ayana tanpa bilang , jadi kan kopernya di rusak oleh Alfan.

"Itu punya lo kan? " tanya Alfan dengan nada mengejek.

Ayana menatap Alfan sengit. "Koper gue gak berbentuk gara gara lo,dan lo harus ganti!"

"Kan gue udah bilang kalo gue gak sengaja," Alfan mencoba membela diri.

"Bodo amat pokonya lo harus ganti!"

" Bidi imit pikinyi li hiris Ginti, Ogahh!" Ucap Alfan menye menye.

"Lo minta gue hajar hah!!"

"Uhh galak kaya kak ross,"

"ALFANNNN!!" Ayana berteriak lalu sedetik kemudian dia menjambak rambut Alfan penuh emosi.

"Ahh sakit bego aw aw sakit anying ahh ehh astaghfirullah," Alfan meringis, bisa pastikan bahwa setelah ini pasti rambut hitamnya akan rontok.

"Rasain lo wlee, " ejek Ayana sambil memeletkan lidahnya. Lalu setelahnya pergi ke kamarnya tak lupa dengan menyeret koper rusaknya.

A Y A N A (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang