32. Surrender

200 14 12
                                    

Jika di kehidupan ini aku tidak bisa memilikimu, maka aku akan meminta pada Tuhan untuk menyatukan kita berdua di kehidupan selanjutnya.

Kalau ada typo tandain, gak baca ulang soalnya!

~A Y A N A~

Ayana menatap sengit dua manusia yang sedang tertawa lepas didepannya. Mereka berdua bertindak seolah-olah hanya ada mereka berdua didalam mobil ini.

"Kalau tau bakalan jadi nyamuk gini mendingan jalan kaki aja," kata Ayana sedikit berteriak agar dua manusia yang sedang tertawa itu mendengarnya.

"Eh maafin aku yah Ayana, aku lupa kalau ada kamu dibelakang," jawab Sella merasa bersalah yang hanya ditanggapi datar oleh Ayana.

"Yang dari awal minta bareng siapa? gue gak ngajak lo yah dari awal," kata Alfan.

Ayana masih berusaha sabar menghadapi semua cobaan ini, kalau saja bukan di mobil sudah ia acak-acak wajah Sella karena sudah menganggu perjuangannya.

Mobil Alfan sudah memasuki kawasan sekolah yang mengundang tatapan kagum dari warga sekolah, pasalnya jarang sekali Alfan membawa mobil kesekolah. Warga sekolah langsung mendekat kearah parkiran ketika manusia yang ada didalam mobil keluar. Mereka tercengang saat melihat Alfan bersama sekaligus Sella dan Ayana.

"Buset dah satu mobil, ada aksi cakar-cakaran gak yah?"  tanya salah satu siswi pada temannya.

"Fiks hati mereka kuat banget, kalau gue udah panas yah,"

"Anjay istri sah sama pelakor gelay," celetuk Radit yang ikutan nimbrung bersama para siswi yang sedang menghibahkan Ayana, Sella dan Alfan.

"Istri pala lo gondrong, kawin aja belom," kata Aurel yang memang sedang ada di parkiran membalas perkataan Radit barusan.

Radit menoleh kesamping dimana disana sudah ada Aurel yang menatap tajam tiga manusia yang sedang berjalan beriringan meninggalkan parkiran. "Eh Aurel, pagi cantik," sapa Radit dengan senyum tengilnya.

"Gelay anjir," Aurel menoyor kepala Radit karena sapaan yang menurutnya sangat lebay.

Bukannya marah Radit malah merangkul bahu Aurel menyeretnya menuju kelas bersama. "Daripada misuh-misuh gak jelas mending ke kelas aja yuk babe," Radit menaik turunkan alisnya.

Dengan ganas Aurel menyikut perut Radit dan segera meninggalkan cowok itu sendirian di Koridor. "Sakit gilaa, untung sayang," Radit mengaduh pelan sambil memegangi perutnya.

~A Y A N A~

Kring.... Kring..

Bel istirahat berbunyi nyaring ke seluruh penjuru sekolah, sedetik kemudian warga sekolah berhamburan keluar dari tempat tempurnya. Tak terkecuali Ayana yang sudah berada tepat disamping pintu kelas Alfan, bahkan lima menit sebelum bel gadis itu sudah berdiri disana seperti orang bodoh.

"Alfan mana?" tanya Ayana pada Alvin saat tidak melihat keberadaan tunangannya padahal kelas sudah kosong.

"Dia gak masuk kelas, tadi dia izin ke UKS," jawab Alvin sebelum pergi menyusul teman-temannya yang lain ke kantin.

A Y A N A (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang