08. Rumah Baru

442 33 1
                                    

Cuman mau ngasih tau kalau disini banyak typo nya

~AYANA~

"Wahh gilee sihh Ay, pokonya mulai sekarang lo harus hati hati," Bella berkata heboh pada Ayana.

"Ngeri banget sihh Ay, kalau Rara nih ya bakalan jauh jauh dari Alfan soalnnyakan Gevan ngancem Ayana gara gara Alfan," jelas Saras sambil bergidik ngeri.

"Lagian gue heran banget, mereka itu dulunya sahabatan kenapa sekarang saling baku hantam gini," heran Ayana.

"Gausah dipikirin yah Ayana mungkin si Gevan Gevan itu cuman iseng kali," nah Emang cuman Rachel yang paling bijak.

Mereka berempat sekarang sedang mendengarkan cerita Gevan dari Ayana di meja kantin dengan ditemani bakso mang ujang tentu saja.

"Tapi ras gue gak akan bisa jauhin Alfan, secara kan gue sama dia udah tunangan," ucap Ayana dengan memelankan kalimat terakhir.

"Gini ajh nanti kita minta do'a tolak bala dari pak cecep biar Ayana terbebas dari marabahaya," Saras memberi usul yang membuat ke tiga temannya menatapnya jengah.

"Iyain aja lah biar seneng," balas Ayana sambil memutar kedua bola matanya.

"Ehh ini kelas XI IPA 4 kapan istirahatnya yah?" tanya Bella karna dia merindukan Alvin, yaelah lebay banget dahh.

Rachel menyapu pandangannya pada penjuru kantin dan menemukan lima orang cowok yang baru saja memasuki area kantin, "tuh pacar kamu Bell."

Secara reflek Bella pun berteriak, "ALVINN!"

Para penghuni kantin langsung menutup kedua telinga mereka.

"Bella hobi lo itu teriak yah?" tanya Ayana.

Bella hanya nyengir pepsodent.

Si kembar Alfan Alvin,Radit, Gio dan Ari pun menghampiri mereka berempat.

"Heyoo eperi bodi wasap bro apa kabar teman teman ku tercintahh, tapi boong hiya," Radit berteriak heboh menghampiri mereka.

Mulut mereka semua komat kamit menyumpah serapahi Radit si bocah edan karena suaranya yang tidak enak didengar.

"Bukan temen gue astaga," teriak mereka.

"Tega lo semua!" Radit dengan wajah dibuat dramatis.

Rachel bergerak untuk mengusap pundak Radit menyemangati. "Sabar yah Radit aku padamu kok hhe,"

Mereka semua pun tertawa padahal tidak ada yang lucu.

~AYANA~

"ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH." Teriak Ayana dengan suara emasnya.

Ayana memasuki rumahnya sambil berteriak seperti orang gila padahal dia tahu di rumahnya pasti tidak ada orang yang akan menjawab salamnya.

Ayana mengerutkan keningnya heran melihat koper miliknya berada di bawah tangga.

"Kamu sudah pulang Ayana? " Ayana mendongakkan kepalanya ke lantai atas dan melihat Arin sedang menyeret sebuah koper berukuran kecil.

"Barang-barang Ayana mau di kemanain mah? " tanya Ayana penasaran.

"Rumah baru kamu." Jawab Arin dengan enteng.

Ayana kembali mengerutkan keningnya heran."Hah rumah baru?"

"Iyh rumah kamu sama Alfan." Jawab Arin dengan tatapan menggoda Ayana.

"What!! Area you kidding me?" Ayana kaget dengan pernyataan Arin barusan.

"Dengarkan mama Ayana, mama sama papa gak bisa jagain kamu sepenuhnya setiap hari apalagi sekarang papa kamu dipindahkan ke LA dan mama akan menemani papah kamu. ini demi kebaikan kamu Ayana,kamu bakalan ada yang jagain kalo satu rumah sama Alfan dan mamah juga percaya kalian gak akan melakukan apapun yang tidak wajar," Arin menjeda ucapannya untuk mengambil nafas.

"Untuk kali ini ajah Ayana nurut sama Mama, please." Wajah Arin terlihat memelas.

"Tapi ini terlalu mendadak mah, baru aja kemarin kita tunangan masa harus tinggal satu rumah sih. Terus juga nanti rumah ini kosong dong mah gak ada yang isi?" Ayana berusaha untuk menolak.

"Satu minggu lagi Rangga sama Caca pulang, jadi rumah ini gak akan sepi, dan akan ada pembantu juga nanti ditambah supir untung mengantar jemput Caca untuk sekolah," jelas Arin.

Ayana sungguh kesal mendengar nama itu di sebut, dia segera mengambil kedua kopernya lalu setelah itu segera pergi meninggalkan rumah kedua orang tuanya.

Saat Ayana sudah di dalam mobil tiba tiba ponselnya bergetar menandakan ada pesan masuk.

Mamah😘

Alamat rumah kamu di kompleks****

Ternyata itu dari Arin, Ayana segera melajukan mobilnya menuju alamat yang di tuju.

Ayana sudah sampai di sebuah rumah minimalis bercat cream dan putih itu, dan Ayana melihat sudah ada Alfan yang sedang menurunkan Barangnya dari mobilnya juga

"Kata om deril motor sama mobil lo bakalan di ambil supaya lo gak keluyuran sendirian, jadi nanti kalo mau kemana mana harus sama gue," jelas Alfan saat mereka sudah sampai di dalam rumah.

"Lah gak bisa gitu dong, nanti kalau lo lagi gak ada terus gue mau pergi gimana? " gerutu Ayana dengan kesal.

"Nanti malem orang suruhan bokap lo bakalan datang buat ambil mobil lo." Alfan kembali menjelaskan yang sebenarnya berniat meledek Ayana.

"Bokap gue jahat banget," Jawab Ayana sambil cemberut lalu setelah itu pergi menuju lantai atas untuk memilih kamarnya.

Ayana memasuki kamar dengan nuansa warna pastel tersebut, disana sudah terdapat beberapa perabotan seperti kasur, lemari, sofa, meja belajar , TV dan tak lupa kamar mandi dalam dan ada balkonnya juga.

Ayana segera membereskan barang barangnya agar segera bisa berganti baju karna dia berangkat kesini masih lengkap dengan seragamnya.

Setelah selesai dia pun segera merebahkan dirinya di atas kasur empuknya sambil mentap langit langit kamarnya.

"Kapan kehidupan gue bakal berubah menjadi menyenangkan?"

Ayana perlahan mulai menutup matanya dan pergi ke alam mimpinya.

~AYANA~

Pendek huhu😭 gpp lah yang penting masih bisa up whe😁




Don't forget to coment ehe😁

A Y A N A (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang