(Part ini belum sempet di revisi)
“Semuanya saling terhubung”
~ A Y A N A~
"Kita duluan ganti baju yah," pamit Bella dan Saras yang hendak mengganti seragamnya. Karena setelah upacara kelas mereka ada pelajaran olahraga, jadinya mereka harus berganti seragam.
Ayana merutuki dirinya sendiri karena melupakan kaos olahraganya di rumah. Padahal biasanya dia selalu menyimpannya di loker.
"Pake punya gue," Ayana memundurkan badannya saat tiba-tiba Alfan ada dihadapannya sambil menyodorkan baju olahraga.
"Kegedean lah Fan," balas Ayana cemberut.
Alfan menarik tangan Ayana agar menerima bajunya. "Terus lo mau pake rok buat olahraga gitu?"
"Ya enggak lah,"
"Makanya pake aja." Alfan menarik Ayana menuju toilet agar segera memakai kaosnya. Ayana hanya bisa pasrah dan segera memakai baju kebesaran Alfan.
"Cakepp!" Alfan mengacungkan kedua jempolnya sambil nyengir yang membuat Ayana gemas.
Tangan Alfan terangkat mengusap pipi kanan Ayana yang terdapat plester berwarna putih. "Masih perih gak?"
"Lumayan,"
"Yaudah gih olahraga,"
Bukannya menurut Ayana malah diam. "Gitu doang? gaada ucapan yang lain gitu?"
Alis Alfan terangkat. "Lo kan gak ultah, kenapa harus dikasih ucapan?"
Ayana cemberut dan membalikan badannya hendak pergi ke lapangan, tapi perkataan setelahnya sukses membuat Ayana terdiam dengan jantung yang berdegup kencang.
"Semangat sayang, jangan terlalu bertingkah yah."
Ayana mengigit bibir dalamnya berusaha menahan senyuman, tapi sayang senyumannya terbit begitu saja begitu lebarnya.
"Cie baper sampe blushing gitu," goda Alfan sambil menunjuk pipi Ayana yang merona.
Ayana menutup wajahnya dan berlari meninggalkan Alfan yang bersandar pada dinding dengan tangan terlipat didepan dada. "Aish lucu banget sih cewek gue."
Sedangkan Ayana baru saja sampai di lapangan dengan pipi yang masih saja merona.
"Nape lo mesem-mesem, abis menang lotre?" tanya Bella.
"Ngaco!" Balas Ayana datar.
"Papahnya ka Rachel meninggal tadi malam. Pulang sekolah nanti kita ngelayat yah." Kata Saras yang sukses membuat Ayana dan Bella langsung menatap Saras dengan tatapan mengintimidasi.
"Gausah ngadi-ngadi Ra, yang lo bercandain itu umur," balas Bella sambil terkekeh.
"Gak mungkin, kalaupun beneran kenapa ka Rachel gak ngasih tau kita coba?"
Saras menghela nafas sesaat sebelum menunjukan pesan yang dikirim Rachel padanya tadi pagi. "Percaya kan sekarang?"
"Innalillahi." Ucap Bella dan Ayana berbarengan.
"Ya ampun pantes aja chat gue gak dibales dari semalem sama ka Rachel." Kata Bella.
Ayana diam, saat ini dirinya seolah menjadi seorang teman yang paling buruk untuk Rachel. Saat ada masalah Rachel selalu ada untuk dirinya, tapi sekarang saat Rachel sedang terpuruk Ayana hanya berdiam diri seolah tidak terjadi apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Y A N A (Revisi)
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ~ Bukan tanpa alasan orang tua dari Ayana Xaviera Anastasya ingin sekali menjodohkannya dengan anak dari sahabat mereka yaitu, Alfan cam Fraklin. Orang tua Ayana menganggap, jika Ayana bertunangan mungkin gadis itu akan ad...