"Kamu tidak bisa mengubah sesuatu yang sudah terjadi, tapi kamu bisa memperbaiki apa yang sudah terjadi"
~A Y A N A~
"HAH?!"
Alvin menutup telinga mendengar teriakan dari dua gadis yang tengah ditimpa kaget. "Gausah teriak juga, suara kalian berdua tuh udah menyeruak ke gendang telinga gue." Protes Alvin hiperbola.
"Lo gausah bercanda Vin, masa Gevan tega sama Audrey. Kalaupun emang iya Gevan pelakunya, seharusnya sekarang hubungan Alfan sama Gevan baik-baik aja," ucap Bella sedikit tak terima dengan fakta yang baru saja di katakan Alvin.
"Iya, masa sih Gevan tega kaya gitu," Ayana ikut-ikutan tak terima. "Eh tapi bagus dong, itu berarti Alfan cowok baik-baik," raut wajah Ayana berubah berbinar.
"Dih, dasar labil!" Hina Bella tajam.
"Yaudah sih kalau gak percaya, terserah kalian." Kata Alvin acuh dan melanjutkan makan martabak.
Bella yang melihat itu langsung menarik kotak martabak. "Vin serius dong jangan bercanda terus ihh, ini tuh mengangkut keharmonisan hubungan Ayana sama Alfan buat kedepannya. Kamu cerita yang serius yah sayang," ucap Bella dengan nada manja di akhir kalimatnya membuat Ayana dan Alvin bergidik mendengarnya.
"Astaghfirullah, bener yah kata orang tua zaman dulu, kalau menjelang magrib itu setan pada berkeliaran. Ini nih setannya nyantol satu ke rumah pacar gue," kata Alvin dengan mimik wajah dibuat seperti orang yang ketakutan.
Dengan tega Bella menonjok wajah tampan Alvin sampai cowok itu jatuh terlentang diatas karpet. Ayana yang menyaksikan itu hanya bisa menghela nafas berat. Memang susah meminta informasi kepada orang sinting seperti Alvin.
"Alvin lo mau ngasih tau gak ceritanya, kalau enggak biar gue sendiri yang nanya sama Alfan," ucap Ayana kesal.
Alvin kembali menegakan tubuhnya dengan santai seolah dirinya baik-baik saja, padahal pipi bagian kanannya sudah memerah yang sudah pasti sebentar lagi akan menjadi lebam. "Ck, lagian ngapain sih nanya-nanya soal masalalunya Alfan? lo tau atau enggak tentang masalah Audrey itu gaakan mengubah perasaan Alfan sama lo."
Bella yang mendengar ucapan spontan yang di lontarkan Alvin langsung menggeplak kepala cowok itu. "Ngomong tuh di filter dulu, bisa-bisanya yah lo ngomong gitu sama Ayana yang lagi broken heart,"
"Emang iya kan. Nih gue kasih tau yah, dulu pas Alfan masih pacaran sama Sella, mereka tuh deket banget. Sangking bucinnya Alfan dia sampe rela kesiangan tiap hari dateng ke sekolah cuman buat nganterin Sella sekolah yang berlawanan arah ke SMA kita." Kata Alvin sedikit merasa kesal, pasalnya setiap Alfan mendapat panggilan ke ruang BK pasti Alvin lah yang pertama kali di interogasi oleh Fira. Bertanya kenapa Alfan bisa masuk ruang BK lah, memarahinya karena masuk geng motor, bahkan yang terparah Alvin harus merasakan sakitnya pukulan sang Mami pada pantatnya.
"Alay!" Umpat Ayana mendengar penuturan Alvin.
"Yaudah gue cerita, tapi kalian jangan teriak lagi. Kalau kalian teriak nanti yang ada pulang dari sini gue harus oprasi gendang telinga," kata Alvin mendramatisir.
"Banyak omong lo, cepet cerita!" ucap Ayana gregetan. Akhirnya Alvin menceritakan kejadian yang terjadi satu tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Y A N A (Revisi)
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ~ Bukan tanpa alasan orang tua dari Ayana Xaviera Anastasya ingin sekali menjodohkannya dengan anak dari sahabat mereka yaitu, Alfan cam Fraklin. Orang tua Ayana menganggap, jika Ayana bertunangan mungkin gadis itu akan ad...