Gaada quotes dulu buat part kali ini, lagi mager✌
Kalo ada typo tandain soalnya gak dibaca Ulang!
Happy Reading ♡
"ALFAN....ALFANNN....."
"ALFANNN WOYYY..... PAK KETU..."
Radit berteriak sangat keras saat memasuki markas membuat semua makhluk yang ada didalamnya menutup telinga.
"So fun kah begitu?" balas Gio menanggapi dengan muka nyolot. "Masuk ruangan itu salam bukannya teriak-teriak!" perintah Gio dengan berkacak pinggang.
"Oiya lupa," Radit menepuk jidat. "Sawadikap, punten khap. Udah kan?"
Ada yang mau mengajarkan salam yang benar kepada Radit?
"Anak anjing, contoh anak anjing!" umpat Alvin dengan pandangan masih fokus ke layar TV.
"Astaghfirullah Alvin ngomongnya jangan gitu ah, aku gak suka," ujar Radit yang mendapat toyoran dari Ari yang kebetulan baru saja memasuki pintu markas dengan kantung kresek dikedua tangannya.
"Bagus yah heem, beli makanan pake duit gue, pas masuk malah ninggalin, baguss," ujar Ari saat melewati Radit.
Radit berlagak seperti orang bego. "Kaya ada yang ngomong, anjritt serem nih markas ada setannya," pekik Radit sambil duduk berdempet pada Alvin dan Bara di sofa.
Bara yang terusik langsung menendang tulang kering Radit sampai cowok itu mengaduh kesakitan dan berakhir duduk lesehan di karpet sambil menyantap burger ditangannya. "Alfan mana sih, kok gue gak liat dia, udah pulang?" tanya cowok itu.
"Lagi boker," jawab Gio yang menyusul Radit duduk lesehan.
"Pas banget, baru selesai boker langsung ada makanan!" Seru Alfan heboh yang baru saja datang dari toilet dan langsung mencomot kulit ayam milik Alvin.
"Kulit ayam gue," lirih Alvin sambil menatap nanar kulit ayam miliknya yang dilahap habis oleh sang Kaka.
"Bagi dikit lah, pelit amat jadi adek, durhaka lo sama abang!" tutur Alfan.
"Dih sejak kapan lo adi abang gue, bukannya lo anak pungut yah?" kata Alvin yang langsung mendapat bogeman pada rahangnya.
"Mampus! Rahangnya langsung geser tuh," ledek Bara yang diikuti gelak tawa yang lainnya.
"Fan gue mau ngomong," ucap Radit sambil menepuk bahu Alfan pelan. "Tadi gue liat Ayana sama cowok pelukan di parkiran resto." Lanjut cowok itu.
"Siapa?" tanya Alfan masih dengan muka lempeng.
"Gatau gue, cowoknya madep belakang, tapi kalo diliat sih mereka deket banget sampe mesra gitu," ucap Radit kembali. "Kalau gak percaya nih tanya si Ari,"
Alfan beralih menatap Ari mencari kebenaran pada cowok itu, dirinya tidak bisa percaya begitu saja pada ucapan Radit. Radit adalah tipe manusia yang sulit sekali untuk jujur, dengan kata lain Radit adalah orang yang penuh dengan bualan. "Emang iya Ri?" Alfan memastikan yang dibalas anggukan oleh sang lawan bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Y A N A (Revisi)
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ~ Bukan tanpa alasan orang tua dari Ayana Xaviera Anastasya ingin sekali menjodohkannya dengan anak dari sahabat mereka yaitu, Alfan cam Fraklin. Orang tua Ayana menganggap, jika Ayana bertunangan mungkin gadis itu akan ad...