"Ayana cantikk ngantin kuyy," ajak Bella dengan nada di imut-imutkan.
"Gk punya buat traktiran gue," jawab Ayana yang sudah tau dengan maksud Bella.
Mendengar jawaban Ayana, membuat Saras menekuk wajahnya. "Yahh Ayana payah masa gak punya duit sih."
"Lagian kalian ini kebiasaan banget suka ngambilin duit gue, emang gue emak kalian apa?" Kata Ayana dengan nada kesal. Resiko anak sultan yah gini.
"Lah kan lo itu friend kita, harus solid lah, pahalanya gede tau kalo saling berbagi," ujar Bella sambil menaik turunkan alisnya.
"Berbagi kepada kaum miskin maksud lo?" tawa Ayana menggelegar memenuhi penjuru kelas yang kosong, lalu setelah itu pergi keluar menghiraukan umpatan dari Bella dan Saras.
Ayana melangkah tak tentu arah. Niatnya ingin pergi ke kantin tapi malas karna sudah pasti disana sangat ramai, akhirnya dia memutuskan menuju lapangan yang terlihat sangat ramai karna ada yang sedang bermain basket.
"Alfan sayang hati-hati kena bola!" Teriak salah satu siswi dari tribun dengan suara melengking.
Dia adalah Aurelia Valleryna Queensha anak dari Ketua Yayasan Erlangga sekaligus musuh bebuyutan Ayana sejak menduduki bangku SMA. Padahal mereka dari awal pertemuan mereka, keduanya belum pernah terlibat perkelahian. Tapi entah mengapa, mereka menjadi musuh abadi yang tak akan pernah mau mengalah satu sama lain.
Lebih baik gue jatoh ke comberan daripada harus jalan barengan sama dia– gitu kalo kata Ayana.
"Dasar cabe, " sindir Ayana dengan mata yang tak lepas dari lapangan.
Tanpa aba-aba, Aurel langsung menarik rambut Ayana dengan kuat sampai gadis itu merintih kesakitan.
"Lo tadi ngomong apa,cabe? Lo sendiri gak ngaca, njir!" Sarkas Aurel yang masih setia menjambak rambut panjang Ayana.
Ayana menarik tangan Aurel yang ada dikepalanya, lalu memiting leher Aurel sehingga mengunci pergerakan gadis itu.
"Gue heran sama lo kenapa lo masih mau sekolah di sini, lo itu cuman malu maluin bokap lo doang," Ucap Ayana dengan nada meremehkan.
Aurel menyikut perut Ayana sehingga kungkungannya terlepas. Die memilih mencengkram kerahasiaan seragam yang dikenakan Ayana sampai membuat gadis itu berjinjit karena perbedaan tinggi badan mereka.
"Gak usah bawa bawa bokap gue!" Bentak Aurel sehingga menarik perhatian lebih banyak orang yang berada di tribun.
Ayana membalas menjambak rambut bergelombang Aurel. Sudah dipastikan setelah ini, rambut keduanya akan sama-sama rontok.
"Lo tu gak lebih cuman cewek murahan!" Balas Ayana sarkas. Aurel yang mendengarnya jelas tidak terima.
Dan terjadilah aksi saling jotos antara keduanya. Akibatnya, pertandingan basket terpaksa dihentikan karena banyak orang yang memenuhi lapangan basket untuk menonton perkelahian yang tak berkesudahan antara Aurel dan Ayana.
"BUBARR SEMUA!" Suara barithon seorang pria membubarkan kerumunan yang sedang menonton pergelutan antar dua manusia yang entah kapan akan menemukan titik damai.
Dia adalah Alfan sang kapten basket yang terganggu karna latihan basketnya berhenti. Padahal Alfan baru saja akan melakukan Shoot dengan sempurna.
Alfan menarik Ayana sehingga jambakan nya terlepas. Bermaksud memisahkan keduanya agar tidak berlarut-larut, dan menyudahi aksi saling hajar keduanya.
"Lo itu apa—" Ucapan Ayana terpotong saat melihat Alfan yang melotot sambil berkacak pinggang.
"Apa?!" Kata Alfan ngegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Y A N A (Revisi)
Ficção Adolescente[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ~ Bukan tanpa alasan orang tua dari Ayana Xaviera Anastasya ingin sekali menjodohkannya dengan anak dari sahabat mereka yaitu, Alfan cam Fraklin. Orang tua Ayana menganggap, jika Ayana bertunangan mungkin gadis itu akan ad...