35. Flashback

187 10 1
                                    

Happy Reading ♡

Kalau ada typo tandain soalnya gak baca ulang!

Satu tahun yang lalu......

"Happy Birthday Audrey,"

Gadis yang masih dalam gulungan selimut itu membuka matanya saat mendengar ucapan ulang tahun dari para sahabatnya.

"Aku kira kalian lupa," kata Audrey sambil mengucek matanya dan merubah posisinya menjadi duduk.

"Masa ulang tahun adik sendiri lupa sih," ucap Gevan dengan menyodorkan kue ulang tahun untuk ditiup oleh sang adik. "Make a wish dulu,"

Audrey memejamkan matanya, berdoa dalam hati. Setelah itu dia meniup lilinnya. "Makasih yah udah mau repot- repot datang sepagi ini,"

"Emang repot, seharusnya nih yah jam segini tuh gue masih tidur," celetuk Alvin yang langsung dihadiahi tatapan tajam dari Gevan.

"Apa, ngomong apa tadi hah?!" Desis Gevan tajam.

"Canda," ucap Alvin memberi pembelaan.

"Udah ah kok malah jadi berantem sih," lerai Sella yang mulai jengkel dengan sikap kedua temannya. "Happy Birthday yah Audrey, semoga makin dewasa di umur kamu yang sekarang ini," kata Sella pada Audrey.

Audrey hanya membalas dengan senyuman, senyuman tipis yang sangat terpaksa. Entahlah Audrey selalu merasa kesal jika bertemu dengan Sella sejak gadis itu memiliki hubungan dengan Alfan. Sejak kecil Audrey sudah menaruh perasaan kepada Alfan, tapi sayang, Audrey tidak pernah berani menyatakannya dan sekarang sudah ada Sella yang menjadi kekasih cowok itu.

"Happy birthday yah," ucap Alfan sambil mengusap puncak kepala Audrey.

"Makasih," balas Audrey dengan senyuman.

"Ngucapinnya udah yah, sekarang kita makan dulu," seru Gevan dengan semangat.

Audrey bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sementara yang lainnya keluar kamar memilih langsung ke tempat makan.

"Makasih yah udah mau dateng kesini, pasti Audrey seneng banget," ucap seorang wanita paruh baya yang sudah siap dengan stelan kerja dan satu koper besar yang diseretnya.

"Sama-sama tante, Audrey kan sahabat kita," balas Sella ramah.

"Ibu mau kemana?" tanya Gevan heran pada ibunya.

Intan-ibu Gevan tersenyum. "Ibu harus pergi ke kalimantan, cuman tiga hari kok. Oh yah titip salam buat Audrey yah, bilangin juga maaf karena belum bisa ngasih kado," setelah mengucapkan itu Intan pergi dengan menyeret kopernya.

Gevan yang melihat hal itu hanya diam saja. Semenjak kepergian sang kepala keluarga, ibu mereka menjadi gila kerja. Begitupun dengan Gevan yang berubah menjadi lebih kasar, tempramen, dan jangan ditanya seberapa sering dia pulang dalam keadaan mabuk.

"Ibu mana?" tanya Audrey tiba-tiba yang sudah hadir di tempat makan.

"Kerja," jawab Gevan singkat.

A Y A N A (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang