16. Cemburu

369 34 0
                                    

Happy Reading😘

~AYANA~

Matahari di luar sana tampak sangat panas, padahal ini sudah menjelang sore. Hari ini memang terasa lebih panas dari hari-hari sebelumnya, bukan hanya hari tapi juga hati yang terasa panas bagi Ayana.

Sore ini Ayana baru saja pulang sekolah dan sedang bersandar pada sofa sambil selonjoran di lantai. "Awas aja tuh si cabe gue acak-acak mukanya biar gak kegatelan lagi."

Ternyata emosi Ayana saat melihat Aurel mengelap keringat Alfan tadi siang masih belum reda, malah tambah parah karna tadi pulang sekolah Alfan tampak membonceng Aurel dan tidak memperdulikan Ayana yang notabene nya adalah tunangannya, ingat TUNANGAN.

"Gue pendengar yang baik, nye nye nye,"

" Gue bisa jadi teman sekaligus pasangan buat lo,"

"Lo bisa curhat sama gue,"

"Halah bangke, dasar fuckboy,"

Ayana terus mengulang kata-kata Alfan yang diucapkan tempo hari sambil menye-menye. " Dasar cowok, udah dibuat baper malah gak tanggung jawab. Bangke emang!"

" Sekarang udah sore, tuh anak masih belum pulang juga. Pasti lagi jalan sama si cabe," kekesalan Ayana sudah naik ke ubun-ubun, lalu sebuah ide terlintas di otak cantik Ayana untuk mengganggu Alfan.

Ayana mengeluarkan ponselnya, jari lentiknya menari dengan lincah di papan keyboard menuliskan beberapa digit angka. Dia menelpon Alfan.

"Apaan?" terdengar suara seorang cowok dari seberang sana.

"Fan tolongin gue," suara Ayana dibuat se dramatis mungkin.

"Lo kenapa? "

"Gu-gue akhh," Ayana merintih sambil menahan tawa.

" Lo dimana? Lima menit gue sampe," suara Alfan mulai terdengar cemas.

"Ru-rumah,"

Tut.. Tut..

Panggilan diputuskan sepihak oleh Alfan. Ayana tak henti-hentinya tertawa. "Rasain lo,lagian pake acara jalan sama cewek lain segala," kemudian Ayana bangkit ke kamarnya hanya untuk sekedar mengganti seragamnya yang sudah lusuh.

~AYANA~

Alfan sedang berkumpul bersama anak Alpha di basecamp seperti biasa, dia sedang tertidur diatas sofa dengan tangan menutupi wajahnya.

"Ri bau banget sih lo abis makan apa anjir," gerutu Gio mencium bau kentut Ari.

"Siapa yang kentut woy bau nya sampe kesini?!" Teriak Radit yang sedang bermain PS.

Semua anak Alpha menutup hidungnya saat mencium bau yang sangat menyengat. Dasar Ari sudah kentut sembarangan tidak mengaku pula, jelas -jelas semua orang tau kalo dia yang kentut.

"Apaan sih bukan gue yang kentut," bela Ari yang tak mengalihkan perhatiannya dari mangkok seblak didepannya.

Alvin yang tak tahan dengan wajah watados Ari langsung saja menjitak kepalanya. "Gara-gara bau kentut lo pacar gue jadi minta pulang,"

Ari mengusap kepalanya yang di jitak seenaknya. "Sakit vin, ya Tuhan kenapa nasib aing selalu di fitnah oleh orang-orang gaada akhlak ini,"

Pletak

Lemparan sepatu tepat mengenai kepala Ari yang mengundang gelak tawa semua anak Alpha, "anjir siapa yang lempar ini sepatu?!"

"Gue emangnya kenapa? Abisnya lo watados banget," Bella melotot sambil berkacang pinggang.

A Y A N A (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang