“Cinta itu rumit. Gue suka lo, lo suka dia, dia suka mantannya. Kalo mau simpel cukup aku sama kamu”
~A Y A N A~
Cuaca cukup cerah pagi hari ini, langit biru dengan awan putih yang terlihat sangat indah menghiasi langit jakarta pagi ini. Sangat cocok untuk pergi jalan-jalan.
"Ay, kita pergi yuk," Alfan menjatuhkan kepalanya pada pundak Ayana yang duduk di sampingnya, "Gue bosen."
Ayana mendorong Kepala Alfan menggunakan telunjuknya, "Kepala lo berat. Lagian mau pergi kemana, ini masih pagi, baru jam sepuluh." Ayana bangkit berdiri menuju kamarnya.
"Gue bosen Ayana, gabut," Alfan merebahkan tubuhnya pada karpet bulu tebal yang ada di ruang tamu, "Kita pergi ke markas gue aja yuk, disana pasti ada anak-anak."
"PERGI AJA SANA SENDIRI,GUE SIH OGAH." Teriak Ayana dari tangga.
Drttt... Drttt.. Drttt
Alfan mengambil hpnya yang tergeletak diatas meja saat mendengar benda pipih itu bergetar. Saat melihat layar HP itu, nama Ari tertera disana.
"Apaan? "
"Lo kenapa gak sekolah?" Tanya orang di sebrang sana.
"Lo pikir gue bakalan ninggalin Ayana sendirian di rumah gitu?" Alfan bersiap mematikan sambungan telfon, namun perkataan Ari selanjutnya membuat Alfan membatalkan aktifitasnya.
"Gue mau ngomong sama lo tentang Ayana, gue tunggu jam makan siang di markas"
Tut.
Sambungan terputus sepihak oleh Ari. Alfan bangkit berdiri langsung bergegas menuju kamar untuk berganti baju. Jika Ari sudah bersikap seperti ini, itu artinya ada hal yang sangat penting yang akan dia katakan, dan Alfan berharap ini bukanlah kabar buruk karena ini menyangkut Ayana.
"Mau kemana?" Tanya Ayana saat melihat Alfan keluar dari kamar dengan pakaian casual nya.
"Markas." Jawab Alfan singkat dan langsung pergi menuruni tangga.
Ayana langsung tersenyum lebar. Difikir- fikir di rumah saja itu akan sangat membosankan,lebih baik dia ikut ke markas, masa bodo dengan rasa traumanya,"GUE IKUT."
"CEPETAN, LIMA MENIT UDAH SIAP." Teriak Alfan dari bawah sana.
Ayana langsung berlari menuju kamar untuk mengganti piama tidur doraemonnya. Berselang tiga menit gadis itu sudah siap dengan celana kulot hitam selutut yang di padukan dengan kaos putih pendek polos tak lupa tas selempang nya.
"Ayo berangkat." Ucap Ayana saat sudah sampai di hadapan Alfan.
Alfan memperhatikan penampilan Ayana dari atas sampai bawah, sangat menggemaskan.
"Ngapain lo liat-liat, gue imut yah? Gausah heran gitu, dari lahir juga udah imut." Ayana tersenyum imut sambil menangkupkan kedua tangannya ke pipi tak lupa matanya yang mengerling lucu.
Untuk sejenak Alfan akui Ayana memang sangat imut, apalagi dengan rambut yang dicepol asal serta sendal bulu-bulu warna pink yang di kenakannya menambah kesana imut. Tidak, fikiran Alfan mulai kemana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Y A N A (Revisi)
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ~ Bukan tanpa alasan orang tua dari Ayana Xaviera Anastasya ingin sekali menjodohkannya dengan anak dari sahabat mereka yaitu, Alfan cam Fraklin. Orang tua Ayana menganggap, jika Ayana bertunangan mungkin gadis itu akan ad...