42. not infidelity

153 9 3
                                    

Hatiku memang untuk dirinya, tapi tidak dengan ragaku

~ A Y A N A~

Bosan.

Satu kata yang mendeskripsikan apa yang dirasakan Ayana saat ini. Sudah ratusan kali gadis itu memencet tombol remot secara random untuk menemukan acara televisi yang menarik,  tapi sayangnya siang ini kebanyakan televisi sedang menayangkan berita dan sinetron.

Tunangannya pun sedang selingkuh dengan pacarnya. Bisa kebetulan sekali hari ini juga Sella tidak masuk sekolah. Kalau seperti ini Ayana jadi menyesal karena tidak bersekolah, kalau sekolah kan setidaknya dia bisa jajan dikantin dan menikmati suana ramai sekolah.

"Penemuan mayat perempuan di sungai Ciliwung tanpa busana—"

"Setdah, ini berita kenapa kebanyakan kriminal semua sih. Bapak aniaya anak, anak bunuh ibu lah, tetangga bacok tetangga , penemuan mayat. Ni lama-lama rakyat Indonesia jadi psikopat semua!" Oceh Ayana saat melihat berita di TV yang tidak ada habisnya menayangkan kematian.

"Ini lagi, anak Artis bisa perkalian lima aja masuk TV. Kemarin mantan gue juara tiga Olimpiade matematika se-Asia, rakyat Indonesia adem ayem aja." Jemari lentik Ayana masih memencet tombol remot berharap menemukan tayangan kartun si botak kembar.

"Astaga, gue kenapa sih. Kenapa gue nyinyir banget?"

Pada akhirnya, Ayana melempar remot TV dan mengambil Handphone yang tergeletak tak berdaya di sebelahnya. Dia mengambil beberapa jepretan foto dirinya sebelum memilihnya untuk dijadikan story dengan caption 'bored'.

Ting

Tak lama sebuah notif  muncul dari media sosialnya. Ternyata itu sebuah pesan yang dikirim seseorang yang baru saja dia sebut sebagai mantan. Yah Darren me-reply story Ayana.

Darren_mhtm:  mau jalan?

Tanpa berfikir panjang Ayana langsung mengiyakan tawaran Darren. Dengan gerakan cepat gadis itu mengganti bajunya sebelum Darren datang menjemput.

~A Y A N A~

Siang menjelang sore, saat yang pas untuk jalan-jalan. Cuacanya tidak terlalu panas maupun tidak terlalu dingin.

Tapi karena Ayana dan Darren hanya jalan-jalan di dalam mall saja, cuaca tidak akan menjadi hambatan bagi rencana mereka berdua untuk menghabiskan waktu bersama.

Ayana merasa haus, untuk itu dia mengajak Darren untuk membeli minum terlebih dahulu.

"Lo gak sekolah?" tanya Ayana sambil menyeruput Thai tea.

Darren menerima minumannya yang disodorkan oleh penjual disana. "Tadi pagi gue nganter nyokap ke bandara, jadi yah izin dulu. Kalo lo?"

"Bokap gue kemarin kecelakaan, jadinya semalem gue tidur di rumah sakit. Baru pulang tadi pagi sekitar jam sembilan," jawab Ayana yang kembali menyeruput minumannya.

"Terus sekarang gimana kondisi bokap lo?"

"Kata Bang Rangga sih katanya Papah udah melewati masa kritisnya, jadi seharusnya udah gapapa,"

Darren mengangguk-anggukan kepalanya. "Moga cepet pulih yah,"

"Thanks, eh btw daritadi kita muter-muter tapi gatau tujuannya mau kemana. Gimana kalo kita nonton?" ucap Ayana yang langsung disetujui Darren.

A Y A N A (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang