33 : Festival pt.3

67.3K 10.3K 1.2K
                                    

Jangan lupa vote dari awal ya✨


Chloe pun melakukan pemanasan di pinggir lapangan dengan Gladis sebelum ke posisi mereka masing-masing. Begitu juga peserta lainnya.

Di samping kiri dan kanannya sudah ramai dengan penonton serta staff osis yang berlalu lalang.

Sebagian para penonton secara alami benar-benar ingin menyaksikan perlombaan dengan antusias, dan sebagiannya lagi tidak sabar ingin melihat lolucon yang akan terjadi di lapangan.

Chloe tau itu. Karna beberapa orang terlihat tengah berbisik sambil tertawa mengejek kearahnya.

Chloe mengangkat sudut bibirnya dan mendengus dingin, Kita lihat apa yang akan terjadi di lapangan nanti.

Tangannya pun membenarkan tali sepatu yang ia pakai dengan wajah tenang tanpa jejak kepanikan sedikit pun, membuat si perencana menggertakan giginya dengan wajah tidak puas.

"TARAA SEMANGAT!" Teriak Gladis tiba-tiba.

"Belom mulai ogeb!" senggol Chloe malu.

"Eh? Belom?"

Chloe hanya memutar bola matanya sambil tersenyum.

Tara pun menggenggam tongkat biru tua di tangannya yang serasi dengan kaos yang ia pakai,

Sejujurnya Tara sedikit merasa tidak nyaman memakai seragam olahraga nya.

Katanya takut nanti ketampanannya bisa luntur mendadak.

Hilih.

"Chloe lo gugup gak?" tanya Gladis yang tengah memainkan jari-jarinya.

"Enggak,"

"Nanti kalo kita kalah gimana?"

"Gak bakal,"

"Kenapa?"

"Gak tau. Gue ngerasa kita bakal menang aja," jawab Chloe seadanya sambil menatap kearah Gladis.

Sudut bibir Gladis pun terangkat, "Iya! Pasti kita pasti bakal menang!" ujar Gladis kembali bersemangat.

Chloe hanya terkekeh di dalam hati.

"Buat para pelari pertama, silahkan berdiri di garis start." ujar pembawa acara mempersilahkan.

"TARAA LARINYA JANGAN LELET!" teriak Richard dan beberapa anak yang lainnya.

Tara mengangkat jempolnya kearah mereka, sambil berbicara, "Doain akang ya neng," kepada ciwi-ciwi.

"Ke posisi kalian!" teriak peringatan guru olahraga yang mengawasi perlombaan.

Tara pun berjongkok, diikuti peserta lainnya.

"Bersiap!" para peserta pun menaruh kedua tangan mereka di belakang garis start, dengan tongkat yang di genggamannya tidak boleh menyentuh tanah. Karna itu adalah peraturan yang wajib di lakukan.

Prittt...

Bunyi peluit pun terdengar nyaring memenuhi lapangan, membuat orang-orang bersemangat.

Langsung saja para pelari pertama berlari dengan cepat seakan-akan tidak membiarkan yang lainnya menyusul mereka.

Suara riuh penonton pun terdengar nyaring di Tribune. Menyoraki para peserta unggulan mereka dengan semangat.

"Uwah gila si Tara cepet banget larinya!" heboh Agni.

"Tara paling depan woy!"

"Temen gue tuh!" bangga para cowok.

Pangeran SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang