Chloe membuka kedua matanya saat mendengar alarm yang sengaja ia pasang berbunyi, dengan malas tangannya meraba ponsel berlogo apel gigit yang berada di atas nakas dan mematikan alarm nya dengan asal.
Chloe langsung saja bangun dari tidurnya, mengikat rambutnya menjadi pony tail, membereskan ranjangnya dan membuka tirai kamarnya yang menghubungkan antara balkon agar cahaya matahari memasuki ruang kamarnya.
Seketika senyum Chloe berkembang, ia puas dengan pemandangan di kamarnya, ini adalah kamar impiannya sekali.
Chloe berjalan menuju balkon untuk melihat pemandangan sekitar taman rumah yang lumayan luas dan matanya menangkap sesosok lelaki tengah berolahraga pagi, siapa lagi kalau bukan kakak pertamanya, Arthur.
Chloe memandangi kakak pertamanya dari jauh, tidak dimana-mana raut wajah Arthur tetap saja datar. Ia jadi ingin memanggilnya dengan sebutan talenan berjalan juga seperti Bara memanggilnya begitu.
Tanpa di duga Arthur menoleh kearah Balkon kamar Chloe dan sedikit terkejut mendapati gadis itu sudah terbangun dan tengah menatapnya dengan wajah dingin membuat hati Arthur tersentil, ia tidak menyukai tatapan adiknya itu.
Entah kenapa Keira ingin menatap dingin kearah Arthur, jujur di dalam hatinya ia kesal dengan kakak pertamanya itu karna sangat menyebalkan, masa bodo dengan kakak adik harus akur. Sekarang ia ingin mengibarkan bendera perang pada kakaknya itu, memangnya dia pikir ia juga tidak bisa bersikap acuh apa?
Chloe pun memilih masuk ke kamarnya dan memasuki kamar mandi untuk membasuh wajahnya.
Setelah itu Chloe menuju pintu kamarnya dan terkejut saat membuka pintunya, ia melihat satu Maid berdiri di depannya sambil menundukkan kepalanya karna takut.
Chloe meringis dalam hati, dari ingatan nya dia pernah melakukan hal kasar pada Maid di depannya ini saat Xander datang berkunjung menemui Arthur ke rumahnya dan tidak sengaja menumpahkan teh yang ingin di hidangkan di depan Xander.
"Ahh maaf, apa aku semenyeramkan itu ya?" tanya Chloe sambil tersenyum canggung membuat Maid itu mendongakan kepalanya dengan terkejut dan segera menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"E-enggak Nona," jawabnya takut-takut.
"Maaf," ujar Chloe membuat Maid itu melotot kaget.
"Maaf jika aku berlaku semena-mena padamu, waktu itu aku benar-benar sedang di mabuk cinta hahaha," lanjut Chloe sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali, entah kenapa alasan yang keluar dari mulutnya tidak masuk akal sama sekali.
Maid itu tersenyum lucu melihat majikannya yang terlihat berbeda setelah siuman, ia seperti melihat sosok yang berbeda di depannya ini. Tapi tidak di pungkiri bahwa senang dengan perubahan Nona nya.
"Anda ingin kemana Nona?" tanya nya.
"Aku pengen buat sarapan di dapur. Oh ya aku belum tau namamu, namamu siapa?" tanya Chloe dengan ramah.
"Nama saya Rina," jawab nya sambil tersenyum. Dari penglihatan Chloe sepertinya umur Rina tidak jauh berbeda darinya, kenapa ia tidak sekolah ya?
"Oke Rina, bantuin aku memasak ya," pinta Chloe sambil menggenggam kedua tangan Rina.
Rina seketika gugup di buatnya, "Ta-tapi kan sarapan sudah di siapkan oleh Nyonya sendiri," ujar Rina gelagapan.
"Bunda? Jam segini?" tanya Chloe yang di balas anggukan dari Rina.
"Kalau begitu aku ikut bantu, ayo antar aku,"
"Ta-tapi---"
Chloe langsung menarik tangan Rina menuju dapur sedang Rina hanya pasrah di tarik majikannya menuju dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Sekolah
Teen Fiction❲ ☁︎ ࣪⸙ ͎ Follow Dulu Oke ✦ ֶָ֗ ↷ ❳ "Apaan ini kenapa gue bisa masuk ke tubuh cewek yang sifatnya kayak nenek lampir begini?!" Keira Alicia, Gadis yang hidupnya tidak memiliki siapa-siapa secara tiba-tiba jiwa nya berpindah pada seorang Gadis kay...