Jangan lupa vote dari awal ya✨
Flashback on
"Panas bun! Sakit!" lirih Chloe sambil menangis, rasanya tubuhnya terbakar dan kepalanya sangat pusing, sampai-sampai rasanya ia ingin mengeluarkan semua isi perutnya tapi tidak bisa. Kakinya terus menendang-nendang selimut yang ia pakai berusaha menyingkirkan itu dari tubuhnya tapi Bunda tidak membiarkannya begitu saja.
Natali dengan wajah khawatir bercampur sedih hanya bisa menenangkan putri kecilnya yang masih berumur 6 tahun dengan lembut. Tangannya membelai lembut pipi Chloe yang berkeringat untuk mengecek suhu tubuh gadis itu.
Hatinya kembali sakit saat merasakan suhu tubuh Chloe yang kembali meningkat, ia pun meminta pembantu di rumahnya membawa kembali se-baskom kecil berisi air bersih untuk mengompres dahi Chloe.
Kamar yang tadinya terlihat ceria, sekarang berubah menjadi suram di tambah dengan suara isak tangis Chloe yang tidak berhenti karna tidak kuat dengan panas di tubuhnya.
"Jangan nangis, Ayah bakal kesini secepatnya ya," bujuk Natali dengan nada suara sedikit bergetar karna berusaha untuk tidak menangis. Tangannya pun menggenggam tangan Chloe dengan erat seakan-akan tengah menyalurkan kekuatan nya untuk Chloe.
"B-bunda hiks Bunda," racau Chloe sambil memejamkan matanya dan membalas genggaman tangan Bundanya.
Natali yang sedari tadi menahan tangis langsung saja meneteskan airmata nya, karna ini bukan sekali dua kali putrinya sakit seperti ini. Natali selalu berpikir kenapa tidak ia saja yang sakit dari pada melihat anaknya selalu tersiksa di tempat tidur nya.
"Bunda disini, Chloe yang kuat ya," ujar Natali dengan terisak.
Dari luar pintu terdapat dua anak laki-laki tengah memperhatikan dari jauh, yang satu merangkul bahu saudaranya dan satu lagi bergetar menahan tangis melihat penderitaan adiknya.
"Chloe bakal baik-baik aja kan kak?" tanya Bara sambil mengusap airmata nya.
Arthur yang tengah melihat dari kejauhan pun berujar dengan wajah datar, "Iya," tangannya sedikit meremas baju yang ia pakai.
"Ini udah ketiga kalinya Chloe sakit, tubuh Chloe terlalu lemah. Enggak kayak aku sama kakak," ujar Bara sambil memasang wajah sedih, melihat Bundanya ikut menangis membuat Bara juga ikut menangis sedih.
"..." Arthur tidak membalas dan hanya memalingkan wajahnya kearah lain, asal tidak melihat adik perempuannya yang terbaring lemah di tempat tidurnya.
Natali menaruh tangan Chloe di depan dahinya, berdoa di dalam hati nya agar anaknya cepat sembuh dan bisa bermain seperti biasanya.
"Tolong..."
"Tolong sembuhkan bayiku,"
Flashback off
.*.*.*.
"Bunda..." lirih Chloe dengan suara serak, dahinya sedikit menyerengit merasakan kepalanya pusing.
Renaldi membopong Chloe dengan kedua tangannya sekaligus memperhatikan raut wajah gadis itu yang sudah berkeringat. Setelah Chloe di bawa dengan mobil dan tertidur, ia terus saja menyebut Bunda nya di dalam tidurnya.
Renaldi membiarkan gadis itu meremas baju yang ia pakai membuatnya tampak kusut, ia semakin mempercepat langkahnya menuju pintu masuk Chloe dan di sambut dengan pelayan yang tengah berjaga di rumah, Rina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Sekolah
Teen Fiction❲ ☁︎ ࣪⸙ ͎ Follow Dulu Oke ✦ ֶָ֗ ↷ ❳ "Apaan ini kenapa gue bisa masuk ke tubuh cewek yang sifatnya kayak nenek lampir begini?!" Keira Alicia, Gadis yang hidupnya tidak memiliki siapa-siapa secara tiba-tiba jiwa nya berpindah pada seorang Gadis kay...