Jangan lupa vote dari awal hehe
Napas Chloe memburu seiring langkah kakinya menuju ruangan penjaga sekolah diikuti dengan ketiga sahabatnya.
Untung Chloe melewati jalan pintas agar tidak terlalu mencolok. Bisa gawat kalo sampe ketahuan Xander.
"M-mang Ujang," Panggil Chloe sambil ngos-ngosan dengan tangan bertumpu pada lututnya.
Mang Ujang yang tengah mengecat meja langsung saja menoleh dan menghampiri mereka berempat dengan tangan penuh bercak cat kayu.
"Kenapa neng? Kok ngos-ngosan gitu kayak di kejar mantan aja," ujar Mang Ujang sambil memperlihatkan ketiga siswi di depannya yang ngos-ngosan.
"I-itu mau minjem tangga," ujar Gladis.
Mang Ujang menyeringitkan dahinya bingung. "Buat apa neng?" tanya mang Ujang.
"Ya buat di pake lah mang! Masa buat di makan kan gak enak," ujar Aurel.
"Mang ujang juga tau tangganya buat di pake, tapi yang mang ujang tanyain ini tuh di pake buat apaan?" Tanya Mang Ujang.
"Eh? I-itu buat..." Chloe mengedarkan pandangannya pada ketiga temannya setelah itu ide muncul di otak kecilnya,
"AH! Iya Dompet Alina nyangkut di pohon mangga hehehe," ujar Chloe sambil cengengesan.
"Nyangkut? Kok bisa nyangkut dompetnya neng?" tanya Mang Ujang pada Alina yang cengo gara-gara alesan Chloe.
"Hah? Eh iya mang bener. Tadi di lempar-lempar sama si Gladis tuh jadinya nyangkut di batang pohon," ujar Alina tanpa dosa menunjuk Gladis yang kaget karna tiba-tiba di tunjuk.
"Oh yaudah mang bantu ambilin ya," ujar Mang Ujang menawarkan diri.
"GAK USAH!" Teriak berempat secara bersamaan karna spontan.
"Astagfirullah kaget saya!" Kaget Mang Ujang.
"Gak apa-apa mang, biar kita aja yang ngambil sendiri oke," Kata Chloe dengan cepat.
"Oh yaudah kalo gitu, ambil aja tangganya di dalem," tunjuk Mang Ujang.
"Oke, makasih mang." Langsung saja mereka pergi setelah membawa tangga bersama-sama menuju tempat melarikan diri.
"Eh bener ini dinding yang di bilang si Diki?" Tanya Aurel.
"Iya kayaknya." Jawab Alina.
"Yaudah naik ayo," ujar Chloe.
"Baca doa dulu biar gak jatoh," ujar Gladis.
"Semoga gue gak nyungsep, aminn.." ujar Aurel sambil mengangkat kedua tangannya.
Chloe pun memilih naik duluan.
Setelah berada di puncak dinding, Chloe mengedarkan pandangannya ke kiri dan ke kanan untuk mencari tempat sampah yang di omongin Diki sebagai tempat pijakannya.
Setelah ketemu Chloe pun tanpa ragu-ragu langsung meloncat membuat ketiga temannya menjerit kaget.
"CHLOE!"
"Anjir si Chloe gak nyusruk kan? Ini dinding tinggi loh," ujar Gladis panik.
Chloe yang sudah terjun terlihat baik-baik saja tanpa lecet sedikit pun dan mendengar teriakan panik ketiga sahabatnya.
"GUE GAK APA APA, KALIAN NAIK AJA!" Teriak Chloe membuat ketiganya bernapas lega dan menuruti perkataan Chloe.
Setelah ketiganya turun dengan bantuan Chloe. Langsung saja mereka berempat segera menjauh dari area sekolah menuju cafe tempat mereka sering berkumpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Sekolah
Teen Fiction❲ ☁︎ ࣪⸙ ͎ Follow Dulu Oke ✦ ֶָ֗ ↷ ❳ "Apaan ini kenapa gue bisa masuk ke tubuh cewek yang sifatnya kayak nenek lampir begini?!" Keira Alicia, Gadis yang hidupnya tidak memiliki siapa-siapa secara tiba-tiba jiwa nya berpindah pada seorang Gadis kay...