52 : Eyes on you

43.8K 7.9K 778
                                    

Jangan lupa vote dari awal ya✨

Para murid langsung saja berdiskusi satu sama lain.

"Kelas nya Chloe ternyata dapet nilai bagus-bagus semua,"

"Iya, semuanya muncul di daftar peringkat,"

"Berarti waktu itu mereka gak main curang?"

"Kayak nya enggak deh,"

"Itu juga aneh sih. Sebodoh-bodoh nya murid, mereka pasti gak bakal masukin semua bocoran jawaban ke dalam ulangan, kan jadinya mereka bakal ketahuan dari awal,"

"Iya ya, katanya mereka dapet nilai 100 semua waktu itu,"

"Iya kan? Kalo jadi gue sih gak bakal masukkin semua kunci jawaban ke kertas. Biar gak ketahuan,"

"Berarti taruhan nya Chloe yang menang?"

"Pasti lah!"

Diskusi pun berlanjut semakin riuh. Membuat Kepala sekolah tertawa penuh beban karna terlalu berisik.

"Diam semua!" teriak para Guru sambil menaruh jari nya di depan bibir dengan mata melotot menyapu para murid.

Para siswa-siswi pun terpaksa merapatkan mulut nya, tapi diam-diam masih terdengar suara bisik-bisik di antara mereka karna gatal ingin bergosip, membuat para Guru lainnya menggelengkan kepala nya tidak bisa berkata-kata.

Setelah memastikan keadaan murid-murid terkendali Kepala Sekolah pun menyuruh kembali memperlihatkan daftar nilai paling bagus dari yang lain, memanggil siswa-siswi yang pintar dan menyuruh mereka berdiri di depan.

Untung nya karna tempat nya sangat luas, mereka bisa menampung murid yang berjumlah tiga puluh tiga orang. Awalnya dua puluh lima kebawah tidak akan naik ke atas tapi karna nilai mereka sama bagus nya dengan yang lain mereka pun di izinkan naik.

Chloe dan yang lainnya pun naik dengan perasaan campur aduk, antara mereka senang dan juga gugup. Mereka sedikit tidak menyangka akan di ajak naik keatas untuk berdiri di samping Kepala Sekolah.

Pastinya Chloe dan lainnya tidak akan membiarkan seseorang meremehkan mereka lagi, setelah insiden yang mengakibatkan hari-hari mereka menjadi buruk, mereka sering di remehkan dan diejek oleh murid-murid lain mengakibatkan sebagian besar teman sekelas Chloe sedikit takut dan tertekan dalam bersosialisasi antar kelas.

Dan sekarang adalah hari yang paling mereka tunggu, tentu saja mereka tidak akan menyiakannya dengan sia-sia, mereka akan memastikan segala nya berubah 99 derajat.

Di tambah mereka sudah geram dengan si Gembrot dan juga Wakil kepala sekolah. Ingin segera memukul wajah mereka jika ada kesempatan.

Sudut mulut mereka langsung terangkat membawa hawa-hawa dingin di sepanjang jalan. Membuat murid-murid yang duduk di kiri kanan merinding secara tiba-tiba.

"Kok gue merinding ya?"

"Mampus lo kena nasip buruk hahaha..."

"Tapi emang merinding anjir!"

"AC ruangan nya kegedean kali,"

Kepala Sekolah pun menyambut dengan senyuman, senang karena sekolah nya menghasilkan murid-murid yang berbakat lagi.

Guru-guru pun memberikan selamat kepada Wali kelas Chloe, Bu Marsya. Bu Marsya juga ikut senang melihat murid-murid nya sukses, termasuk Tara yang ia kira bakal dapet telur puyuh lagi di ulangan nya.

Chloe yang mendapat peringkat pertama langsung mendapat kesan positif dari Kepala Sekolah setelah mendengar dan melihat sikap rendah hati gadis itu. Sampai akhir nya Chloe membahas kejadian beberapa hari yang lalu kepada Kepala Sekolah, dengan cepat ia menyela pembicaraan antara Kepala Sekolah dan Wakil Kepala sekolah, Pak Reza, yang memang di sengaja Pak Reza agar Chloe tidak mempunyai kesempatan bisa berbicara dengan Kepala Sekolah.

Pangeran SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang