18 : Penampungan Anak

75K 11.1K 1.1K
                                    

Jangan lupa vote dari awal ya🌻✨

Chloe dalam suasana hati yang buruk saat ini. Saat Upacara di lapangan maupun di kelas Chloe memasang wajah dingin membuat sahabatnya bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Chloe sebelumnya.

Tapi saat melihat berita sekolah, mereka pun berspekulasi kalo Chloe bertengkar dengan Raihan tadi pagi.

"Lo nampar si Raihan?" Tanya Aurel dengan nada serius.

Chloe melirik sekilas sambil menopang dagunya dan mengalihkan pandangannya kearah pintu masuk kelas,

"Bukan gue,"

Aurel mengerutkan dahinya bingung, "Terus siapa?"

"Ava yang nampar,"

Seketika ketiganya langsung terkejut dan menatap Chloe tidak percaya.

"Ava yang nampar Raihan?!" Kaget Gladis.

"Hm,"

"Gimana bisa? Tapi kok yang di beritain beda, katanya lo yang nampar si Raihan," ujar Aurel sambil memperlihatkan layar handphonenya di depan wajah Chloe.

"Gue gak nampar dia, buang-buang tenaga aja," Balas Chloe setelah melirik handphone Aurel.

"Terus gimana maksudnya itu? Gue gak paham," Ucap Alina bingung.

"Ava denger apa yang di omongin Raihan, terus dia marah,"

"Emang apa yang dia omongin?" tanya Gladis.

"Katanya gue itu cewek murahan," Ucap Chloe acuh tanpa melihat wajah ketiga sahabatnya yang sudah memerah menahan marah.

Brakk

Aurel langsung saja memukul meja dengan marah membuat satu kelas menoleh kearahnya.

"Berani banget tuh orang! Emang dia pikir dia siapa bisa seenak nya bilang kayak gitu?!" Marah Aurel sambil mengepalkan tangannya.

"Biarin aja, lagian gak gue masukkin ke hati kok,"

"Ya tetep aja itu keterlaluan Chloe!" Timpal Alina tidak terima.

"Lagian juga entar dia tau sendiri alasannya dari Ava," Balas Chloe masa bodo.

Ketiganya hanya bisa membungkam mulut mereka dan terdiam untuk sesaat.

"Kalo lo minta bantuan buat ngehajar Raihan, kita terima ikhlas lahir batin," ujar Gladis dengan wajah menggebu-gebu membuat Chloe tersenyum.

"Sip,"

.*.*.*.

Di Markas Xander.
Jam istirahat.

Ava menatap kearah Raihan dengan tatapan marah sekaligus kecewa. Setelah jam pelajaran pertama selesai, langsung saja Ava menyeret Raihan ke markas Xander tanpa basa-basi.

"Gue kecewa sama lo han," ujar Ava sambil menatap kearah Raihan yang berdiri tepat di depannya.

"Gue--"

"LO ITU GAK TAU APA-APA!" Teriak Ava membuat Raihan tercengang karna ini pertama kalinya gadis itu membentaknya.

Para anggota Xander yang tengah berjalan menuju markas seketika mempercepat langkahnya saat mendengar suara teriakan dari dalam.

Langsung saja pintu markas terbuka dan masuk para anggota Xander.

"Ada apaan ini?" Tanya Teo sambil menatap keduanya dengan pandangan bingung karna baru pertama kali melihat Ava marah pada Raihan.

Pangeran SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang