Jangan lupa vote dari awal ya✨
Chloe menyederkan tubuhnya di belakang loker dengan tidak berdaya, di depannya berdiri kedua kakaknya yang saling mengarahkan leser satu sama lain.
"Eh? Gak salah liat nih gue?" tanya Bara sambil menatap kearah Arthur dengan tatapan mengejek.
Arthur hanya menatap datar kearah adik laki-laki nya, tanpa jejak emosi.
"Kalo mata lo gak rabun berarti iya," balas Arthur membuat Bara tersedak.
Sedangkan Chloe hanya mengerang di depan keduanya.
Padahal dia ingin mengucapkan puji syukur setelah berhasil mengusir Renaldi karna omongan absurd nya tadi, sekarang malah di suguhkan pertengkaran kedua kakaknya.
Bara berdehem dan menatap kearah Chloe, "Kamu mau pulang gak?" Tanya Bara.
Chloe mengerutkan dahinya bingung, "Kenapa?"
"Kok malah kenapa sih? Kan kaki kamu sakit," kesal Bara.
Chloe melirik kearah kakinya, setelah itu menatap kembali kakaknya.
"Tapi gak apa-apa kok," ucapnya polos.
"Gak apa-apa gimana coba," sahut Arthur dengan tatapan tidak setuju.
"Cuman lecet doang, gak sampe berdarah-darah jadi gak usah kayak kebakaran jenggot gitu deh," ujar Chloe lagi. Tapi kedua kakaknya masih tetap memaksanya pulang atau tidak membawanya ke klinik untuk di periksa dengan lebih 'teliti' kata mereka.
Tapi ...
Kayaknya kakaknya yang harus di bawa ke rumah sakit deh.
"Pulang ya?" pinta Bara lagi dengan nada sedikit memohon.
Chloe menghela napas pasrah melihatnya dan berujar pelan, "Yaudah,"
"Eh? Pulang?" tanya Teo yang entah muncul dari mana bersamaan dengan Daniel, teman sekelas Bara yang pernah mengantarnya pulang bersama kakaknya.
"Gak usah ikut campur dah Toa," sewot Bara.
"Baru aja Festival hari pertama, masa udah mau pulang?" ujar Daniel.
"Tau tuh!" ujar Chloe sambil memanyunkan bibirnya kearah kakaknya.
Arthur yang melihatnya langsung menjepit kedua pipi Chloe dengan tangannya membuat mulut gadis itu tidak berhenti manyun.
Bara yang melihatnya tertawa lucu.
Arthur menatap kearah Teo, "Lo ambilin kunci motor gue,"
"Lah?"
"Apa-apaan Chloe pulang naik mobil gue!" sela Bara setelah mendengar kakaknya ingin membawa adiknya tanpa minta persetujuan nya terlebih dahulu.
Membayangkan kedua orang ini tiba-tiba harmonis membuat Bara sedikit merasa jengkel, padahal sudah bagus kakaknya menjauh dari adiknya.
Keduanya kembali mengirim leser satu sama lain.
Chloe menatap kearah Teo dengan wajah minta tolong. Tapi Teo berpura-pura tidak melihatnya, membuat Chloe kesal dan ingin mencekiknya.
Memang teman kakaknya ini enggak berguna banget.
"Kalo naik mobil enak, gak perlu Chloe panas-panasan di jalan,"
"Gue ada helm,"
"Di dalem mobil lebih adem dari pada di luar!"
"Di luar lebih adem, banyak angin,"
"Di jalan nya gak aman!"
"Naik motor lebih cepet,"
Bara menatap kesal kearah kakaknya, yang seakan-akan tidak ingin kalah darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Sekolah
Teen Fiction❲ ☁︎ ࣪⸙ ͎ Follow Dulu Oke ✦ ֶָ֗ ↷ ❳ "Apaan ini kenapa gue bisa masuk ke tubuh cewek yang sifatnya kayak nenek lampir begini?!" Keira Alicia, Gadis yang hidupnya tidak memiliki siapa-siapa secara tiba-tiba jiwa nya berpindah pada seorang Gadis kay...