40 : Festival pt.10

63.8K 10.2K 941
                                    

Jangan lupa vote dari awal ya✨

Gerombolan lelaki dari grup Vino pun memberikan semangat.

"Hati-hati bro, jangan sampe kecolongan," ujar salah satu mantan anggota inti Angkara sambil menepuk bahu Vino.

"Berisik," Vino memasang wajah sedikit tidak suka sambil melirik kearah lawannya yang berada jauh darinya, yang tidak lain adalah Kenzo salah satu anggota unit Regi.

"Gue curiga lama-lama kalian bakal jodoh," celetuk Gibran salah satu anggota unit Kenzo.

"Jodoh apaan sat?!" marah Kenzo.

"Ciee ngegas, berarti bener Bran!" kata Dimas girang.

Gibran menahan tawa di samping Kenzo, "Lagian tiap mau baku hantam pasti ketemu mulu,"

"Jodoh itu udah hahaha," tawa Dimas pecah seketika begitu juga yang lainnya.

Ada yang ngadep belakang ngakak-in nya biar gak keliatan sama Kenzo, ada yang ngakak-in nya sambil nepok-nepok bahu temennya, ada yang terang-terangan ngakakin di depan Kenzo nya langsung dan ada juga yang diem-diem badannya geter doang nahan ketawa.

"Jadi Homo dong si Kenzo!"

"Anjir hahaha,"

"Parah parah parah,"

Muka Kenzo langsung memerah menahan kesal setelah melihat anggota nya tertawa.

"Gue gak nyangka Zo, selera lo kayak gitu hikd," ujar Dimas mendramatisi.

"Iya Zo, gue dukung deh setengah hati eh salah maksudnya setulus hati," timpal Gibran sambil pura-pura menyeka airmata.

Kenzo menggertakan giginya dan melemparkan botol kosong ke muka keduanya.

Sedangkan yang di lempar menghindar sambil tertawa terbahak-bahak.

Entah sudah berapa kali Kenzo bertemu dengan Vino dan selalu berujung dengan baku hantam di antara mereka, karna keduanya tidak ingin mengalah satu sama lain.

Vino mendengus melihat wajah Kenzo yang entah sudah berapa kali ia lihat. Ia memasang pengaman beladiri pada tubuhnya.

"Sampah bisa menang gak tuh?" ejek seseorang saat melihat Vino ikut berpartisipasi dengan bantuan mantan anggota inti Angkara lainnya.

Vino melirik kearah suara dengan sebelah matanya, tanpa menoleh pun ia tau siapa mereka.

Mereka adalah anggota inti Angkara tahun ini, yang baru saja di rekrut asal-asalan oleh Henry selaku Ketua Angkara yang baru.

"Anak bau kencur mending diem aja dah," balas salah satu sahabat Vino dengan wajah yang tidak kalah penuh dengan ejekkan.

"Anggota biasa gak usah nyolot gitu dong sama anggota inti," balasnya tidak terima.

Sedangkan sahabat Vino yang lainnya memasang wajah jijik seakan-akan perkataan yang di keluarkan mereka adalah sampah paling bau se-indonesia.

"Oy Vino sampe lo kayak gitu terus bakal gue bilangin sama Bang Henry. Inget, anjing itu harus nurut sama Tuan nya hahaha," tawa penuh hinaan terdengar cukup membuat Vino muak ingin segera merobek mulut mereka.

Tapi ia harus menahannya, karna itu tidak penting sama sekali.

Vino melirik kearah Chloe yang duduk di salah satu barisan Tribune, di kelilingi oleh anggota Regalter lainnya.

Karna yang lebih penting adalah keberadaan gadis itu.

Pokoknya ia harus menang bagaimana pun caranya, walaupun ia selalu menang dari Kenzo. Tapi ia tidak bisa meremehkan lawannya begitu saja karna Kenzo adalah salah satu lawan yang lumayan sulit untuk di kalahkan.

Pangeran SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang