34 : Festival pt.4

67.7K 10.6K 1.4K
                                    

Jangan lupa vote dari awal ya✨

Chloe pun menaiki punggung Raihan membuat semua pasang mata menatap kearah mereka dengan kaget.

Tangan Raihan pun melingkar di pergelangan kaki Chloe dengan kuat seakan-akan tidak membiarkan gadis yang berada di punggungnya terjatuh.

"Ternyata berat juga," ucap Raihan yang langsung di dengar oleh Chloe.

"Bilang apa lo barusan?" sewot Chloe.

"Berat!" balas Raihan no filter, sambil melangkahkan kakinya.

"Asal lo tau aja ya, jangan suka ngungkit-ngungkit berat badan perempuan. Gak sopan!"

"Terus mau gue bilang apa? Enteng? Nanti kalo gue bilang begitu malah ketauan banget bohong nya, mending jujur."

Chloe seketika memerah menahan marah. Ia pun memilih diam tidak membalas.

.*.*.*.

Para anggota Regalter seketika merasakan hembusan angin dingin di sekitar leher mereka setelah melihat kejadian tadi.

Aura cemburu paling ganas emang punya Kapten kita, batin anggota Regalter.

"Gue gak salah liat kan ya?" tanya Renaldi sambil tersenyum kearah sahabatnya yang lain.

Walaupun ekspresi wajahnya ceria tapi matanya memancarkan aura dingin menusuk, yang membuat sahabatnya merinding seketika.

"Y-yah gitu..." ujar Bara sambil memasang wajah sedikit takut. Ngeri cuy.

Jacob melirik Renaldi tanpa berekspresi sedikit pun, seakan-akan tidak terpengaruh dengan aura mencekam dari Kaptennya.

"Renaldi!!" teriak salah satu anggota Cheerleader sambil berjalan mendekati mereka dengan langkah riang.

Ricky tiba-tiba cemberut.

"Masa cuman Kapten doang yang dapet sambutan, kita enggak," keluh Ricky sambil menopang dagunya. Walaupun Ricky udah tau kalo para anggota Cheerleader suka banget sama Renaldi.

"Makannya jadi ganteng," ejek Jordy.

Ricky seketika keselek mendengarnya, "Gini-gini gue juga ganteng ya! Emang nya elo, burik."

Jordy terkekeh melihat wajah marah Ricky.

Seketika Author nya berdecih, kalo Chloe denger ini pasti bakal bilang ini dengan wajah datar,

'Emang ya orang ganteng pada gak tau diri,'

Gadis berkuncir dua itu pun tersenyum manis kearah Renaldi, menatapnya dengan tatapan berbinar-binar yang membuat siapa saja yang melihatnya luluh seketika.

"Kenapa?" tanya Renaldi sambil tersenyum tipis.

"Semangat buat lomba nya hehe," ujar nya dengan nada ceria, tidak lupa rona merah di pipinya.

"Bukannya terlalu cepet bilang itu sekarang?" tanya Renaldi sambil mengangkat alisnya bingung.

"Iya tuh. Lomba basket kan besok bukan sekarang," celetuk Zidan membenarkan.

Pangeran SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang