21 : Taruhan

69.8K 10.1K 509
                                    

Jangan lupa vote dari awal ya✨🐝

"Diam!" Teriak Pak Reza pada kedua murid yang membela, setelah itu melirik kearah bocah gemuk berkacamata itu.

"Kamu lanjutkan," Pintanya.

"S-saya di paksa, kalo saya gak ngelakuin itu dia bakal ngeluarin saya dari sekolah ini, dia bilang juga kertas jawaban ulangan itu bakal di bagiin ke yang lainnya,"

"Hah?!" Kaget satu kelas.

Gak masuk akal banget, padahal mereka udah giat belajar buat ulangan malah di cap jelek gara-gara ada yang ngejebak mereka.

Chloe pun membuka mulutnya setelah berpikir siapa orang di balik kejadian ini.

"Lo pasti di suruh orang kan?" Tanya Chloe dengan suara dingin membuat sekitarnya menggigil mendengarnya.

Si gemuk berkacamata itu seketika gemetar ketakutan melihat sorot mata Chloe yang seakan-akan ingin membelahnya menjadi dua.

Pak Reza yang berada di samping melihat bocah gemuk di sampingnya terus bergetar pun langsung angkat bicara.

"Karna ini, kelas kalian akan mendapatkan nilai ulangan di bawah rata-rata karna sudah bertindak curang," Putus Pak Reza membuat sekelas menatap kearah pak Reza dengan wajah tidak percaya.

Bagaimana bisa kerja keras mereka berakhir dengan mengecewakan seperti ini? Tentu saja mereka tidak menerimanya dengan mudah.

"Gak bisa gitu dong pak, emang bapak udah ada buktinya kalo kami sudah mengambil kertas jawabannya? Juga apa bapak sudah menyelidiki lebih lanjut tentang masalah ini?" Ujar Richard tidak terima dengan keputusan Pak Reza yang terburu-buru sebagai wakil kepala sekolah.

Pak Reza menatap jengah kearah murid-murid di depannya yang terus gigih pada pendirian mereka.

"Sudah terdapat dua saksi yang melihatnya membawa kertas jawaban ulangan ke ruangan kelas kalian, dan juga kami sudah memiliki bukti kertas jawaban ulangan itu di lemari kelas kalian. Jadi jangan berusaha berbohong atau menyangkal jika kalian semua tidak ingin di skors," Ujar Pak Reza.

Seketika wajah khawatir, marah dan sedih bercampur aduk di wajah mereka, kecuali Chloe yang masih memasang wajah tenangnya dan kembali berbicara.

"Kalo gitu saya bakal mengajukan taruhan." Ujar Chloe membuat semua perhatian tertuju padanya.

"Kami akan mengadakan ulangan ulang untuk membuktikan kalo saya dan yang lainnya tidak bersalah. Jika kami bisa mendapatkan nilai di atas 90 anda harus mengundurkan diri dari jabatan wakil kepala sekolah dan membersihkan reputasi kami,"

"Jika kami yang kalah, anda dapat mengeluarkan kami dari sekolah ini dan kami juga akan membayar kompensasi tentang masalah ini," Ujar Chloe tanpa beban.

Seketika semua mata menatap kearah Chloe dengan tatapan tidak percaya.

Mendapatkan nilai di atas 90 di semua mata pelajaran? Mustahil!

"Chloe lo..." Richard menatap kearah Chloe dengan pandangan bingung sekaligus ragu-ragu.

Chloe tersenyum tipis dan memberikan tepukan di bahu Richard. Seakan-akan memberitahu bahwa itu tidak menimbulkan masalah dan anehnya Richard langsung mempercayai Chloe begitu saja.

Seperti ada yang mendorongnya untuk percaya.

Sedangkan pak Reza, ia tersenyum miring mendengarnya dan mengangguk setuju, "Kalau begitu saya setuju,"

"Waktu nya seminggu," Ujar Chloe kembali mendapat pelototan satu kelas.

"Ya. Kalau begitu kalian boleh pergi." ujar Pak Reza.

Pangeran SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang