43 : Ketua Angkara

61.7K 10.1K 893
                                    

Jangan lupa vote dari awal ya✨

Keesokan harinya.

"Gue mau pergi dulu," Chloe beranjak dari tempat duduknya di pinggir lapangan.

"Mau kemana?" tanya Aurel penasaran.

"Pengen ketemu orang,"

"Siapa?" tanya Gladis yang tengah memakan kripik kentang.

"Vino,"

"Oh, cowok yang ngelawan lo kemarin?" tanya Alina,

Chloe mengangguk.

"Cepetan ngobrolnya, soalnya cogan-cogan gue mau tampil nih," Gladis.

"Iya, tenang aja. Yaudah, gue pergi dulu ya," Chloe melangkahkan kakinya sambil membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan.

Di sepanjang koridor, tengah ramai beberapa orang yang akan menantikan pertandingan hari ini.

Karna hari ini adalah hari pertandingan yang di tunggu-tunggu oleh para penonton, termasuk para perempuan yang tidak sabar melihat pujaan hatinya bertanding. Membuat suasana sekolah sangat bersemangat.

Chloe memberhentikan langkahnya saat berada di depan kelas geng Angkara. Di depan pintunya terdapat pesan dengan tulisan besar yang tertulis seperti berikut.

"Jangan ada yang masuk, cogan-cogan lagi ganti baju. Kalo ada yang ngintip, mata lu bintilan mampus lu,"

Chloe, "......"

.

.

.

.

Brakk

Chloe langsung saja menendang pintunya hingga terbuka lebar, membuat orang-orang yang berada di dalam ruangan tersentak terkejut. Bahkan sampai ada yang terjatuh dari kursi karna sedang bercanda.

"Akhhhh!!!" teriak beberapa cowok sambil menutupi dada telanjang mereka, untung saja mereka semua sudah memakai celana, bayangkan saja jika mereka belum memakainya terlebih dahulu, mau di taruh mana wajah ganteng mereka?!

Vino langsung menoleh kesamping karna ia memunggungi pintu masuk, memperlihatkan otot punggungnya yang keras, sekeras pelatihan nya dulu.

"Anjir lo main masuk aja, gak liat apa kertas yang di tempelin di pintu masuk?!" omel salah satunya.

Chloe mengangkat kertas yang tertempel di pintu, "Ini?" tanya Chloe polos.

"Lo sih di bilang di suruh di kunci dulu pintunya, ngeyel banget,"

"Lah gue kan gak tau kalo bakal di tendang sama dia?"

"Pokoknya salah lo itu,"

Segala ocehan pun terdengar memenuhi ruangan.

Vino memilih mendekati Chloe sambil mengenakan baju basket nya, "Nyari gue?" tanya nya.

Chloe mengangguk mantap. "Iya,"

"Kenapa gak nge-chat aja?"

"Gak kepikiran dan gak tau nomor lo, makanya gue langsung kesini,"

"Lo bakal ikut tanding?" lanjut Chloe sambil melihat lelaki itu dari atas sampai ke bawah.

"Iya, kakak kelas sekarang gak ada yang bener, bisanya cuman mamer doang," jawab Vino dengan dingin.

"Gak sekarang kan?" tanya Chloe sambil memiringkan kepalanya.

Vino tersenyum tipis, "Gak kok, tenang aja. Ayo pergi!" Vino melangkahkan kakinya duluan meninggalkan Chloe di belakang.

Chloe pun berlari kecil mengikuti.

Pangeran SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang