44 : Pacaran Teross

64.3K 9.7K 936
                                    

Jangan lupa vote dari awal ya✨

Chloe dan Vino pun kembali ke lapangan basket yang sudah ramai, Vino pun memilih berpisah dari Chloe menuju teman-temannya yang sudah bersiap-siap.

Sedangkan Chloe memilih kearah sahabatnya kembali, tapi langkahnya terhenti saat melihat Renaldi tidak jauh darinya tengah mengobrol dengan anggota Regalter lainnya, lelaki itu sudah mengenakan seragam basket berwarna hitam yang sangat pas di tubuh proporsional nya, serta memperhatikan otot bisep nya yang ideal membuat siapa saja yang melihatnya ingin memeluknya dengan erat.

Chloe seketika terdiam, pikirannya langsung terbesit dengan sebuah adegan pelukan antara dirinya dengan Renaldi, seketika wajah nya mulai memerah.

Ternyata gue pernah megang bisep nya anjir.

Langsung saja ia meng-enyahkan pikirannya dan melanjutkan langkah kakinya, berusaha memikirkan adegan lain selain pikiran itu, tapi anehnya dia tidak bisa meng-enyahkan nya sama sekali.

Chloe mengerutkan dahinya sedikit kesal.

Eh?

Langkah kaki Chloe tiba-tiba terhenti saat merasakan tangan nya di tahan oleh seseorang, Chloe pun membalikan badan dan melihat Renaldi tengah menahan tangannya sambil tersenyum manis.

Wajah Chloe pun langsung kembali memerah.

Sial.

"Padahal gue udah manggil lo beberapa kali, tapi lo gak denger-denger," ujar Renaldi sambil menautkan jari-jarinya pada jari tangan Chloe.

Chloe seketika tergagap, "H-hah? Masa sih? Hahaha,"

Gue ngomong apa sih anjrit.

Renaldi mengangkat alisnya bingung, "Lo kenapa?" tanya Renaldi khawatir.

"Gak kenapa-napa kok," jawab Chloe cepat sambil tersenyum.

Tangan kanan Renaldi terangkat menyingkirkan rambut yang sedikit mengalangi wajah Chloe, "Muka lo merah, lo sakit?" tanya Renaldi perhatian.

"Cu-cuman kepanasan doang," jawab Chloe dengan tersenyum paksa.

"Lo gak sakit kan?"

"Enggak!"

Tangan kanan Renaldi pun memegang leher belakang Chloe dan menariknya mendekati wajahnya. Sedangkan Chloe yang melihat wajah Renaldi mendekat secara tiba-tiba seketika panas dingin di tempat, mau ngapain dia woy?! Ini di tempat umum.

"Nga-ngapain?!" panik Chloe.

Renaldi tidak menjawab dan semakin mendekatkan wajahnya.

Chloe refleks memejamkan kedua matanya dengan takut.

Tapi dia hanya merasakan sesuatu menyentuh dahinya, serta mencium bau permen mint dari napas lembut Renaldi.

Chloe pun mengangkat satu matanya untuk mengintip dan melihat wajah Renaldi sangat dekat dengan nya, wajah tampannya terlihat sangat serius tapi setelah melihat Chloe membuka matanya dan melihat kearahnya ia langsung tersenyum.

Ternyata Renaldi tengah mengukur suhu badan Chloe dengan dahinya sendiri, tapi karna Chloe tidak tahu itu, ia langsung memalingkan wajahnya kearah lain.

"Diem dulu," Renaldi pun memaksa Chloe mendekati wajahnya kembali dan mengukur suhu tubuhnya. Tidak memperhatikan Chloe yang sudah sekarat karna wajah cowok itu.

Setelah selesai mengukurnya, Renaldi pun membenarkan rambut Chloe kembali.

"Kayaknya lo demam sedikit, nanti jangan kemana-mana, biar gue anterin pulang nya,"

Pangeran SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang