15 : Hajar

78.5K 12K 260
                                    

Jangan lupa vote dari awal ya✨

Setelah Chloe turun dari mobilnya ia melangkahkan kakinya di antara mobil-mobil yang tengah menunggu jalan kembali lancar di kanan kirinya.

Dengan langkah ringan, tidak terasa ia mulai semakin dekat dengan tempat yang menjadi tujuannya sekarang.

Banyak orang-orang yang berkerubung di sekitarnya tapi tidak berani terlalu mendekat karna tidak ingin terkena imbasnya. Walaupun yang berantem hanya dua orang.

Chloe menyeringitkan dahinya setelah melihat seseorang yang ia kenal.

Kenapa tuh orang ada disini? Batin Chloe sambil mengangkat sebelah alisnya.

Chloe pun berhenti tidak jauh dari mereka untuk melihat pertunjukkan yang seru di depan matanya.

"Kenzo udah! Jangan ribut di tempat umum. Lo gak mau kan kena hukuman bang Regi gara-gara ini?" Lerai cowok dengan lesung pipi di wajahnya yang sepertinya terlihat lucu jika tersenyum, di tambah suara beratnya yang maskulin. Tangannya pun terulur menahan bahu temannya yang masih mencengkram kerah orang tersebut.

Seketika Chloe terdiam saat mendengar nama yang di sebut si lesung pipi.


Bang Regi dia bilang?


Maksudnya anak geng Regalter?


Si Regi yang minta di ajarin balapan itu sama dia?


"Berisik Bran! Lo gak marah apa dikatain sama orang yang gak ada akhlak kayak si bangsat ini?!" Omel temannya bernama Kenzo tersebut. Sedangkan si lesung pipi, yang ternyata bernama Gibran tersebut hanya bisa menghela napas lelah.

Tentu saja ia kresusahan melerai orang keras kepala seperti Kenzo ini, sampai-sampai membuat Gibran menghela napas lelah seperti itu beberapa kali.


"Malah lo yang lebih gak ada akhlak zo, suka bikin capek orang aja." Celetuk yang lainnya dengan nada pelan tapi masih bisa di dengar Kenzo dan Chloe.

Seketika sudut bibir Chloe terangkat. Temannya jujur banget ternyata, good job!


"Ngomong apa lo Dimas?" Tanya Kenzo dengan tatapan tajam.


"Gak ada," balas Dimas sambil menahan tawa. Begitu juga yang lain termasuk Chloe.

Chloe pun mengalihkan pandangannya kearah orang yang di kenalnya.


"Vino, bisa gak sih lo tahan mulut cabe lo seharian aja? Bikin ribut mulu," Ujar salah satu anggota Angkara pada Vino yang terlihat acuh tak acuh.


Vino mengangkat sudut bibirnya, "Tapi bukannya itu kenyataan? Mereka menang taruhan tapi bukan dari hasil mereka, melainkan hasil dari seorang gadis yang gak ada hubungannya sama sekali sama kedua geng besar itu dan malah di jadiin anggota inti." jelas Vino dengan kekehan membuat Chloe ingin menjejel sesuatu ke mulutnya.

Terus apa hubungannya dengan Angkara coba?


Pfftt.

Pangeran SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang