39 : Festival pt.9

63K 10.4K 1.1K
                                    

Jangan lupa vote dari awal ya✨

"Lo!" Chloe melotot kearah Renaldi di sampingnya.

Renaldi hanya tersenyum miring dengan wajah tidak berdosa sedikit pun.

"Dari pada lo gak minum sama sekali jadi gue kasih deh,"

"Lagian juga gue gak mau cewek gue mati muda gara-gara keselek roti," lanjut Renaldi sambil tersenyum mengejek.

Chloe mendengus dan menaruh botol air mineral di bawah kakinya.

Perlombaan selanjutnya pun di mulai.

Semua orang menatap kearah lapangan dengan tatapan semangat.

"Untuk perlombaan hari ini peserta pertama dari kelas X-D SMA Rajawali melawan peserta kedua dari kelas X-A SMA Cendekia. Silahkan keduanya memasuki area perlombaan," ujar pembawa acara.

"Sebelum di mulai Pak Rendra akan menjelaskan peraturan nya terlebih dahulu," lanjut pembawa acara memberikan mic nya kepada Pak Rendra selaku guru olahraga sekolah Cendekia.

"Sebelum memulai kita berdoa terlebih dahulu agar perlombaan ini lancar tanpa kendala dan tidak terjadi cidera antar pemain dalam perlombaan." semua murid pun berdoa di dalam hati.

"Akan bapak sebutkan peraturannya. Peraturan pertama jangan sampai kalian melewati garis di pinggir lapangan karena setelah kalian melewati garis yang sudah di buat oleh panitia secara otomatis kalian akan kalah, peraturan kedua jangan sampai mengincar area berbahaya seperti kepala serta area lainnya ketika kalian memukul walaupun terdapat pengaman tubuh, dan peraturan ketiga jangan bermain terlalu berlebihan terutama para peserta laki-laki," jelas Pak Rendra dengan akhiran memelototi gerombolan anak laki-laki yang berpartisipasi di sisi lapangan.

Sedangkan anak laki-laki yang tengah menonton hanya menyengir setelah mendengarkan.

"Yailah pak nama nya juga anak cowok pak,"

"Tau nih si bapak kayak kagak pernah ngerasain masa muda aja,"

"Sekarang gak zaman main letoy pak,"

Keluhan pun terdengar dari segerombolan lelaki yang sebagian adalah anggota Regalter, Xander dan Angkara.

"Kayaknya gue ngeliat anggota unit lo deh Gi," senggol Ricky sambil menyipitkan matanya meneliti gerombolan anak laki-laki disana.

"Mereka yang kepengen ngikut, yaudah gue izinin aja," balas Regi acuh.

"Termasuk anggota kesayangan lo itu? Nama nya siapa? Lupa lagi gue," kata Jordy sambil mengetuk jidatnya.

"Kenzo maksud lo?" sahut Zidan.

"Nah iya!" ujar Jordy semangat.

Chloe yang mendengar nama Kenzo tertawa di dalam hati, ia yakin pasti keduanya akan bertemu lagi. Chloe tidak sabar melihatnya.

Ia pun terfokus kearah lapangan begitu juga yang lain.

Kedua peserta perempuan pun masuk dengan langkah percaya diri. Seakan-akan kemenangan mutlak ada di tangannya.

Sekelilingnya heboh bersorak. Mendukung masing-masing peserta.

Chloe menatap kearah salah satu peserta perempuan, yaitu Laura.

Mata nya langsung mengirim rasa dingin, membuat siapa saja yang di tatap merinding di tempat.

Laura yang berada di lapangan memamerkan senyum manisnya kearah lawan, tapi lawannya hanya membalasnya dengan wajah datar.

Muka dua.

Itu yang di pikir lawannya setelah tidak sengaja menguping pembicaraan gadis itu dengan laki-laki di area ruang ganti.

Pangeran SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang