14 : Hambatan

82.8K 11.6K 188
                                    

Chloe mengalihkan pandangannya kearah jam di tangannya.

Ia dengan cepat memasukkan semua barang-barangnya ke dalam mobil setelah mengetahui ia sedikit telat.

"Nona biar saya bantu masukkin barangnya," ujar Pak Seno mengambil alih pekerjaan Chloe.

"Makasih ya pak," Ujar Chloe sambil tersenyum dan kembali ke dalam rumah untuk membawa boneka-boneka nya yang sudah tidak terpakai.

"Bun," Panggil Bara setelah mendudukan dirinya di bangku dan memperlihatkan adiknya yang tengah mondar-mandir dari kamar sampai pintu depan.

"Hmm... apa?" Tanya Natali sambil menata meja makan.

"Itu Chloe mau kemana? Kok rusuh sendiri dia?" tanya Bara.

"Adek kamu kan pengen pergi ke Panti asuhan, kamu gak dikasih tau sama Ayah emang?" tanya Natali.

Bara seketika tercengang mendengarnya dan menggelengkan kepalanya tidak tahu rencana adiknya hari ini.

"Dia mau nyumbangin barang-barangnya? Seumur-umur Chloe kan gak suka kalo barang dia di ambil atau di kasih ke orang lain," ujar Bara heran dengan jalan pikir adiknya yang mulai sedikit berbeda, apa hanya perasaannya saja?

Natali mengangkat bahunya, "Bunda juga gak tau,"


Tap Tap Tap

Terdengar Chloe menuruni tangga dengan langkah cepat melewati ruang makan.

"Kamu mau kemana?" tanya Bara menghentikan langkah Chloe.

"Ke Panti kak," jawab Chloe.

Chloe menatap kearah kakaknya yang tidak menampilkan raut apapun di wajahnya.

Ah ya Handphonenya sudah di kembalikan tadi subuh serta utang penjelasannya sudah lunas pada Bara. Jadi semuanya sudah beres tanpa kendala walaupun kakaknya sedikit kesal pada awalnya tapi sekarang seperti sudah tidak lagi.

"Mau di temenin gak?" Tawar Bara.

Chloe meneliti tubuh kakaknya dari bawah sampai atas.

"Ogah, kakak aja belom mandi," Tolak Chloe.

"Ya entar mandilah kalo kamu mau minta di temenin sama kakak,"

Chloe pun menggeleng menolak, "Gak usah, aku bisa sendiri kok," ujar Chloe sambil berpamitan pada Bundanya.

"Aku pergi ya bun,"

"Iya hati-hati di jalan," ujar Natali sambil tersenyum.

Chloe mengangguk mantap setelah itu pergi menuju mobilnya.

"Nona biar saya antar, saya sudah di mintai Tuan untuk mengantar Nona ke panti asuhan," ujar Pak Seno memberitahu.

Chloe terdiam sesaat berpikir. Karna ia masih belum hafal jalan di daerah ini, lebih baik ia meminta bantuan pak Seno dari pada nanti tersesat di jalan.

Padahal niat awalnya ia ingin berkeliling, tapi karna Chloe tidak ingin menimbulkan masalah lebih baik menurut sebelum uang jajan nya di potong habis oleh Bundanya.

Chloe tersenyum dan memberikan kunci mobilnya pada Pak Seno.

"Oke! Tolong anterin ya pak!"

"Siap laksanakan Nona!"

.*.*.*.


"Nal, gue dapet kabar dari pemimpin anggotanya Regi," lapor Jacob yang tengah memegang handphonenya yang masih menampilkan kontak pemimpin salah satu anggota pangkat pertama yang di pegang oleh Regi.

Pangeran SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang