( 29 ) GELORA

3.8K 228 130
                                    

Gaun Arilla yang basah dan berwarna terang membuatnya menjadi tembus pandang karna melekat di kulitnya. Menjadikan lekuk tubuh bagian atas dan bra yang dikenakan gadis itu tampak nyata. Aryan menyadari benar hal itu.

"Buka jas lo, Jo!" perintah Aryan pada Joshua dan jelas tak ingin dibantah. Cepat Joshua membuka jasnya dan memberikannya pada Aryan.

Aryan menerima jas itu dan lekas ia gunakan menutup badan Arilla. Tak rela tubuh gadis pujaannya jadi tontonan banyak orang karna jelas sangat menggoda mata-mata liar yang melihatnya.

Padahal Aryan juga mengalami hal yang sama. Kemeja putihnya jadi transparan memperlihatkan tubuh seksinya dan itu sukses membuat para ladies yang melihatnya menahan nafas.

Dengan sigap pula, Aryan merapikan rok Arilla yang tersingkap. Itu sempat membuat paha mulus nan jenjang milik Arilla yang hanya berbalut celana pendek dalaman terbuka untuk umum.

Para ladies tampak terpesona melihat sikap Aryan yang begitu pprotektif hingga hal sekecil itu saja tak luput dari perhatiannya. Ya, jelas ... Aryan tak rela melihat tubuh mulus gadisnya jadi perhatian mata-mata nakal yang tampak intens memelototi Arilla.

"Rill!" Aryan panik luar biasa.

Arilla terbatuk dalam. Seakan masih ada air kolam dalam lambungnya yang belum keluar. Ia terengah dengan suara nafas yang berat dan sesak.

Aryan menepuk-nepuk punggung atas gadis itu. Dan sesekali mengusapnya lembut.

Kejadian itu membuat Olivia tersentak melihat perhatian luar biasa Aryan yang jelas khawatir setengah mati.

Setelah batuknya agak reda, Arilla akhirnya bisa bernafas dengan lega. Meski masih tampak lemas.

"Bawa ke rumah sakit Yan!" suruh Revina.

Aryan langsung merangkul Arilla namun gadis itu menolak.

"Enggak ... hh ... gue ... baik-baik aja. Gue mau pulang ...," tolak Arilla.

"Lo harus ke rumah sakit, Rill!" tegas Aryan.

Arilla menggeleng. "Gue mau pulang aja!"

"Lo yakin?" Aryan ingin memastikan. Arilla hanya mengangguk.

Perlahan Aryan membantunya bangkit. Melingkarkan satu tangannya kepinggang gadis itu dan memapahnya pelan-pelan.

Revina membantu di sisi yang lain. Membawakan tas dan sepatu Arilla yang terlepas.

"Eh, Nat! Lo apa-apaan sih? Gara- gara lo Arill bisa mati, tau enggak?!" hardik pada Nadia.

Gadis itu tak menyahut. Tampak pucat dan ketakutan dengan perbuatannya sendiri.

"Lo yakin, enggak perlu ke rumah sakit Rill?" tanya Revina ketika Arilla telah masuk ke mobil Aryan. Arilla hanya menggeleng.

"Gue perlu ikut Yan?" tanya Revina pada Aryan.

"Gue minta tolong sama lo. Kendalikan keadaan di sini. Jangan sampai pestanya Oliv kacau. Lanjutkan seolah enggak ada yang terjadi. Gue ngandelin elo Re." Aryan berkata pelan pada Revina.

ARYAN (tamat) Lengkap ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang