(21) KEJUTAN!!

8.5K 365 49
                                    

Pulang sekolah, seperti biasa Arilla berjalan kaki menuju jalan raya. Rutinitas yang tak asing baginya dan beberapa siswa PUTRA BANGSA lain yang tak membawa kendaraan sendiri, atau tak diantar jemput sopir pribadi.

Tengah fokus berjalan kaki, sekonyong-konyong sebuah motor sport berhenti tepat di hadapan Arilla seakan ingin menjegal langkah gadis itu. Dan jelas, kali ini bukan Aryan pengendaranya.

"Hai, Rill. Ayo naik. Gue bisa anterin lo pulang. Atau kemanapun yang lo mau." Julio membuka kaca helmnya.

Arilla mendelik malas. Ia masih ingat betul perlakuan Julio padanya terakhir kali. "Makasih. Gue biasa naik Bis," tolaknya datar.

"Ayolah ... dari sekian banyak cewek PUTRA BANGSA, gue ngajakin lo kali. Tersanjung dikit kek."

"Sekali lagi makasih. Silahkan lo cari yang lain aja. Yang bisa tersanjung sama perhatian dari lo." Arilla menghindar. Melanjutkan langkah tapi Julio menarik tangannya.

"Jangan sombong gitulah! Lo masih punya hutang satu kali kencan sama gue. Karna lo enggak jadi nemenin gue ke pesta Kania waktu itu."

"Lo apaan sih Jul? Lepas enggak?" Arilla menepiskan tangan Julio tapi pemuda itu tak mau melepaskannya.

"Enggak! Gue udah terlanjur tertarik sama lo! Dan gue enggak akan mundur sebelum bisa ngajak lo jalan." Julio tersenyum sengit.

Arilla tersenyum kecut. "Tapi gue enggak tertarik buat jalan sama lo."

"Elah ... masih jual mahal juga. Lo minta apa aja gue kasih deh. Apa ruginya si, jalan sama gue?"

"Gue bilang, gue enggak mau! Lepas!" Arilla mulai kesal.

Julio berdecak kesal. Merasa tersinggung dengan penolakan gadis itu.

"Apa kurangnya gue dibanding Aryan, ha?" tanya Julio tiba-tiba.

"Maksu lo apa?" Arilla makin gusar.

"Kalo Aryan bisa berbuat enggak sopan sama lo, kenapa lo harus tolak gue yang ngajakin lo baik-baik?"

"Lo mulai ngaco ya Jul! Lepasin tangan gue sekarang!"

"Enggak!" Julio malah sengaja memancing kemarahan Arilla.

Tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti di dekat mereka. Pengendaranya yang tak lain adalah Aryan keluar dari kendaraan itu. Ia langsung menghampiri Arilla tanpa banyak bicara.

"Lepasin dia!" ujar Aryan datar dengan wajah masam.

"Ckk ... santai aja Yan! Enggak usah sengak gitu muka lo." Julio berdecak.

"Gue srius. Lepasin dia sekarang!" tegas Aryan lebih keras.

Senyum Julio memudar. Kemudian melepaskan cengkramannya di tangan Arilla. Ia menatap Aryan keheranan.

Aryan langsung menarik Arilla ke arah mobilnya.

"Yan!" panggil Julio menghentikan langkah teman basketnya itu.

"Jangan lupa! Lo yang minta gue buat ngencanin Arill waktu itu!" Rupanya Julio tak terima Aryan mengambil seenaknya gadis yang ia incar.

Aryan berbalik. Kembali mendekati Julio.

"Gue berubah pikiran. Terus lo mau apa?" Aryan menatap dingin.

"Gue mau lo enggak perlu marah kalo sekarang gue deketin Arill. Apa masalah lo? Hah?" Julio mulai kesal.

"Masalah gue, lo bukannya mau deketin Arill. Tapi lo cuma mau gangguin dia! Iya kan?" hardik Aryan.

Julio mendengus, "lalu apa bedanya sama lo? Lo bukan hanya gangguin dia man! Lo bahkan udah lecehin dia dan mempermalukan dia. Enggak sadar lo?"

ARYAN (tamat) Lengkap ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang