Ping!
Suara notifikasi WA di hp Arilla berbunyi. Gadis itu segera membuka pesan yang masuk.
jangan lupa ini hari minggu.
Ketemu Bokap gue.Rupanya Aryan yang mengirim chat.
Arilla tersenyum. Padahal baru jam enam pagi, pemuda itu sudah mengingatkannya.
Arilla tak lupa akan janjinya. Ia juga berdebar- debar. Akan bertemu Ayahnya Aryan. Seperti apa dia? Melihat gelagatnya yang menyuruh Aryan meminta maaf hingga harus meminta Arilla datang sebagai sebuah bukti, sepertinya Ayah Aryan orang yang baik.
Arilla sudah menyiapkan stelan rok midi lebar berwarna putih gading dan blus warna peach untuk dikenakan bertemu Ayahnya Aryan. Ia memilih rok midi itu agar terlihat sopan. Setidaknya ia ingin memberikan kesan yang baik di mata Ayahnya Aryan.
Ping! Notifikasi kembali terdengar.
Jangan dandan cantik-cantik kalo lo enggak mau dipungut mantu cepet- cepet sama Bokap gue.
Arilla tergelak membaca pesan kedua dari Aryan itu.
"Ni anak apaan sih?" Ia kemudian mengetikkan balasan.
Ga dandan juga, gue emang udah cantik kali Yan.
Tak lama Aryan membalas dengan mengirim emot lucu menjulurkan lidah. Arilla tertawa kecil.
"Seneng banget anak Mama? Ada apa sih?" Mama Kirani yang sedari tadi memperhatikan di pintu mengagetkan Arilla.
"Mama? Ngagetin aja ...."
"Abis kamu ketawa- ketawa sendiri gitu. Ada apaan sih?"
"Enggak mah. Biasalah ... Aryan suka godain Arill kalau nge-chat."
Kirani tersenyum simpul. "Kalian mau kemana ?"
"Enggak kemana-mana kok, cuma jalan biasa aja kayak tempo hari. Enggak apa-apa kan?"
"Mama percaya kok kamu bisa jaga diri. Jam berapa dia jemput kamu?"
"Paling jam sembilanan lah ...," sahut Arilla.
Tapi nyatanya Aryan datang jam delapan. Maju satu jam dari janjinya. Rupanya dia sudah tak sabar.
"Nyokap lo kemana?" tanya pemuda itu.
"Belanja bulanan. Gue udah izin kok sama dia."
"Kok lo belum siap- siap sih?" tanya Aryan menatap Arilla yang masih berkaos oblong longgar dan celana jeans setengah betis.
"Lo janji jemput jam sembilan, kenapa jam delapan udah dateng?" Arilla balik bertanya.
Aryan menggaruk-garuk lehernya.
"Tadi katanya gue enggak usah dandan ...." Arilla meledek.
"Gue berubah pikiran. Lo harus dandan yang cantik biar cepet- cepet dipungut mantu sama Papa."
Arilla tertawa renyah.
"Dih ... malah ketawa. Gue srius lho!" Aryan balik menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARYAN (tamat) Lengkap ✅
Roman pour Adolescents18+ Mengandung adegan kekerasan, hotkiss, vulgar. Yang di bawah umur tidak dianjurkan untuk membaca. Cerita pasaran tentang benci jadi cinta. Ini cerita pertama gue di wattpad. Aryan. Cowok dingin dan arogan yang bertemu gadis judes bernama Arilla...