( 28 ) DI PESTA 2

9.1K 379 94
                                    

"Yaan ...!" Olivia menyongsong kedatangan Aryan yang baru menginjakkan kakinya di lokasi pesta.

"Kamu lama banget. Aku nungguin kamu dari tadi." Gadis itu menggandeng Aryan mesra. Seperti biasanya.

Aryan hanya tersenyum simpul. Matanya mencari-cari Arilla di antara para undangan yang hadir.

"Coba liat! Aryan dan Olivia serasi banget ya? Yang satu cantik, yang satunya tampan." setengah merengek Pinkan tampak kagum.

"Bikin nyesek ya Pink?" celetuk Choki.

"Maksud lo?" tanya Pinkan.

"Nyesek liatnya buat jomblowers kek kita." Choki memeluk Joshua jenaka. Membuat teman-temannya tergelak.

"Eh itu Arill!" ujar Celsea tiba-tiba.

"Rill! Sini!" Ia melambai kepada Arilla. Temannya itu segera menghampiri.

"Lo kemana aja si Rill? Kok baru dateng?" tanya Revina.

"Lo semua yang pada ninggalin gue." Arilla pura-pura marah.

"Ya maaf Riill. Maklumin deh. Gue suka lupa segalanya kalo udah dandan." Pinkan memeluk Arilla.

"Wuiihh ... lo cantik banget Rill. Sampe panas dingin gue," celetuk Joshua menatap takjub Arilla dengan wajah mupeng tak bisa disembunyikan.

"Jaga tu mata! Bintitan ntar!" ledek Pinkan.

"Arill emang cantik. Tapi jangan coba-coba godain dia. Kalo si Bos tau, bisa rontok tu gigi lo," bisik Choki pada Joshua.

"Iya iya, lupa gue!" Joshua nyengir kuda saja.

Tak berapa lama lagu yang dimainkan di panggung musik berhenti. Seorang pembawa acara mengumumkan bahwa acara tiup lilin dan potong kue akan segera dimulai. Diikuti beberapa orang yang membawa kue tart bersusun ke pentas.

Semua undangan mencurahkan perhatian pada tempat itu.

"Mari kita sambut yang berulang tahun malam ini. Olivia Cecilia Gumilang!" Pembawa acara memanggil nama Olivia.

Gadis itu perlahan menaiki pentas dengan didampingi Aryan. Olivia tampak sangat cantik dengan gaunnya yang indah berkilauan. Wajahnya berbinar-binar.

"Mungkin ada yang ingin disampaikan dulu Olivia?" tanya pembawa acara.

Olivia menerima mikrophone dari pembawa acara itu.

"Terimakasih sebelumnya. Kalian semua udah hadir di sini. Aku harap kalian menikmati pestanya meski sederhana kayak gini. Ini ulang tahun aku yang sangat berkesan karna sekarang umur aku udah 18 tahun. Itu artinya udah dewasa dan ... harus lebih bertanggung jawab lagi. Hadiah terbesar aku adalah ... akhirnya kemarin aku udah dapat informasi kalau aku lulus ujian sekolah aku di Jepang dengan nilai sangat baik ...." Olivia terhenti sesaat karna terdengar tepuk tangan riuh rendah menyambut pengumuman itu.

Termasuk di tempat Arilla dkk berada. Mereka bertepuk tangan tanda memberi selamat.

Arilla tersenyum getir. Menyaksikan lelaki yang ia sudah meresahkan dirinya berdiri berdampingan dengan Olivia. Mereka ibarat putri dan pangeran yang tengah bersanding malam ini. Meskipun ia bisa melihat dengan jelas, Aryan tampak tak nyaman. Wajah dinginnya terlihat tak fokus pada Olivia. Pandangan pemuda itu sekali-kali terlihat kosong. Seolah pikirannya sedang berada di tempat lain.

Arilla kembali fokus pada Olivia yang melanjutkan sambutannya.

"Dan ... aku sudah putuskan untuk mendaftar kuliah di Indonesia. Karna aku merasa lebih nyaman di sini. Dekat sama keluarga besar, dengan kalian teman-teman aku, dan yang paling penting ... dekat dengan cowok di samping aku ini." Olivia menggandeng Aryan.

ARYAN (tamat) Lengkap ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang